Selasa, 30/04/2024 - 22:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Guterres Akui PBB tak Punya Kekuatan untuk Hentikan Serangan Israel di Gaza

ADVERTISEMENTS

RAFAH — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku bahwa badan dunia itu tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan agresi rezim Israel di Gaza dan menyerukan kepada mereka “yang berkuasa untuk melakukan hal itu”. Guterres saat ini tengah berada di Rafah, perbatasan Mesir dan Gaza Utara.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Anda tidak bisa melihat begitu banyak orang terbunuh, anda tidak dapat melihat terlalu banyak penderitaan tanpa perasaan frustrasi yang mendalam… Kami tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan [perang di Gaza], saya mengimbau mereka yang berkuasa untuk melakukannya,” kata Guterres saat konferensi pers di El Arish Mesir, Sabtu, menurut Al Jazeera.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sekjen PBB mengunjungi penyeberangan Rafah, antara Gaza dan Mesir, sebagai bagian dari “perjalanan solidaritas” tahunannya ke negara-negara Muslim selama bulan suci Ramadan. Disebutkan pula bahwa perjalanannya tahun ini bertujuan untuk “menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza”.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada kesempatan itu, Guterres juga berbicara soal bantuan kemanusiaan yang ditimbun di sisi perbatasan Mesir dengan Gaza ketika rezim Israel terus melarang masuk bantuan tersebut ke Gaza.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menlu Retno dan Dubes Negara Arab Bahas Perkembangan Krisis Gaza

“Lebih dari tragis. Ini adalah sebuah penghinaan moral,” katanya seraya menyerukan kembali perang dihentikan dan memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut akan memperburuk keadaan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, Israel melarang masuk bantuan ke Jalur Gaza utara untuk kedua kalinya pekan ini. “Hari ini Otoritas Israel kembali melarang masuk konvoi UNRWA yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah utara, di mana warganya berada di ambang kelaparan,” kata Lazzarini di platform X.

“Terakhir kali UNRWA mengirim bantuan makanan ke wilayah utara hampir dua bulan lalu,” katanya.

“Saya sudah berkali-kali katakan: ini adalah kelaparan akibat ulah manusia dan bencana kelaparan yang masih bisa dihindari,” katanya.

Lazzarini menekankan bahwa “otoritas Israel harus mengizinkan pengiriman skala besar bantuan makanan ke wilayah utara, termasuk melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza.”

Berita Lainnya:
Xi Jinping Undang Generasi Muda Taiwan Kejar Mimpinya di China

“Sementara itu, anak-anak bakal terus meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi di bawah pengawasan kami,” kata Lazzarini, menegaskan bahwa “hal yang amat berat tidak bisa menjadi hal wajar.”

Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang Israel. Lebih dari 32.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan lebih dari 74.400 orang lainnya terluka.

Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian dan krisis kebutuhan pokok. Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

 

 

sumber : Antara, IRNA-OANA, Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi