Selasa, 30/04/2024 - 01:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Jaga Kelancaran Pasokan BBM dan LPG, PIS Siapkan 326 Kapal

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) siap mengawal dan menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak dan LPG sepanjang masa Ramadan hingga paska Idul Fitri 1445 Hijriah. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

PIS telah membentuk satuan tugas dan menyiagakan sebanyak 326 kapal untuk memastikan kelancaran ketersediaan energi nasional. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“PIS berkomitmen menjaga keamanan pasokan BBM dengan operasional yang berkelanjutan, seluruh perwira siap siaga melaksanakan tugas sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. PIS juga memastikan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan para perwira yang bertugas sebagai satgas,” ujar Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus, Rabu (27/3)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Secara keseluruhan, PIS menyiapkan 318 kapal ditambah 8 kapal cadangan. Dari 318 kapal tersebut, sebanyak 283 armada dikerahkan untuk memastikan kelancaran distribusi energi domestik dan 35 armada tanker untuk mengangkut pasokan dari luar negeri. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk armada tanker domestik, tercatat 179 tanker disiapkan untuk mengangkut produk BBM, 39 tanker LPG, 26 tanker crude atau minyak mentah, dan sisanya untuk kebutuhan pengangkutan avtur, naphta, asphalt, petrokimia, serta produk lainnya. 

Berita Lainnya:
PIS Komitmen Tekan Emisi Karbon

“Armada tanker PIS disiagakan dengan komitmen _on demand, on spec, on time_ yakni sesuai dengan distribusi kebutuhan BBM dan LPG , sesuai dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan, dan dioperasikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk memastikan ketepatan waktu dalam pengangkutan,” tambah Aryomekka. 

PIS juga memastikan melakukan pemantauan penyaluran BBM dan LPG secara berkala. Mulai dari pemantauan di seluruh depot dari sisi kondisi stok, DOT, coverage days serta posisi dan kondisi kapal, dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan di suatu terminal.

Dari sisi kesiapan kapal, pemantauan dilakukan secara digital dengan aplikasi dan teknologi yang PIS miliki untuk mendeteksi perkembangan situasi, mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat dan risiko lainnya.

Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan LPG juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG. Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi emergency, fraud detection, dan prakiraan cuaca. 

Berita Lainnya:
MRT Jakarta dan Sojitz Jepang Resmi Kerja Sama Bangun MRT Bundaran HI-Kota

Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi

dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). 

Tidak hanya kesiapan kapal, PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di  pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.

Kelancaran operasional di pelabuhan juga dipastikan dengan berkoordinasi secara intens ke instansi pemerintahan baik terkait imigrasi, cukai, karantina, dan  otoritas pelabuhan. 

”Kami melakukan monitoring posisi kapal dengan lebih intens, dan untuk kapal yang akan supply Terminal BBM dengan Coverage Days yang minim kami mintakan Crew untuk dapat mengoperasikan kapal dalam kondisi best safe speed, serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi lonjakan demand di suatu depot apabila diperlukan” tutup Aryomekka. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi