Rabu, 01/05/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sidang Gugatan Pilpres, Haedar Nashir: Sembilan Hakim MK Harus Bermoral Malaikat

ADVERTISEMENTS

YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyikapi soal penyelesaian sengketa pemilu yang tengah berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia pun berharap agar para hakim MK memiliki jiwa amanah, jujur, dan terpercaya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sembilan orang (hakim MK) ini itu harus bermoral malaikat sebenarnya. Karena di tangan sembilan orang nasib bangsa dan sengketa politik bangsa itu berada,” kata Haedar di Kantor Pusat Muhammadiyah, Sabtu (6/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Haedar, para hakim MK memiliki pertanggungjawaban moral tertinggi dalam penyelesain sengketa kepemiluan. Haedar bahkan menyebut kesembilan hakim MK tersebut melebihi dewa. “Jadi kalau masuk angin saja satu, dua, tiga, empat, lima, enam apalagi sembilan ya sudah bubar bangsa ini,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mahkamah Konstitusi Tolak Seluruh Gugatan Pilpres Anies-Cak Imin

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia menilai publik menaruh harapan besar terhadap MK. Maka itu MK diharapkan dapat bertindak sebagai negarawan. “Atas nama moralitas tinggi lebih-lebih atas nama Tuhan Yang Maha Esa mereka harus mengambil keputusan yang jernih, objektif adil, jujur terpercaya dan letakan kebenaran di atas segalaya,” ungkapnya.

 

Namun jika MK sudah berusaha maksimal, ia berharap masyarakat juga harus menghormatinya. Sebab menurutnya apapun putusan MK pasti ada pihak yang tidak puas dalam proses sengketa. Menurutnya ketika ada ksatriaan untuk menerima hasil maka disitulah platform berbangsa dan bernegara.

Berita Lainnya:
Bukan 12, Polda Jabar Sebut Korban Meninggal Kecelakaan di Jalur Contraflow 9 Orang

 

“Jadi posisi Muhammadiyah dalam konteks ini juga posisi moral untuk mendorong bahwa penyelesaiaan masalah secara hukum dan para penegak hukum termasuk anggota MK berdiri tegak selain di atas konstitusi juga di atas moralitas tinggi.

Dan kalau ada nilai moralitas tinggi nanti masyarakat akan menaruh respect,” tuturnya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi