Selasa, 30/04/2024 - 07:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengapa Orang Lebih Mudah Emosi Saat Berkendara? Ternyata Ini Alasannya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sebagian pengendara mungkin pernah bergelut dengan arogansi pengendara lain ketika sedang di jalanan. Belum lama ini misalnya, seorang pengendara mobil bernama Arie Febriant meludah ke arah mobil pengendara lain hanya karena ditegur seusai menyebabkan kemacetan akibat parkir sembarangan di bahu jalan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut ahli neurosains, Heidi Solberg, ada beberapa alasan yang bisa membuat pengendara menjadi lebih mudah marah ketika berada di jalan. Sikap mudah marah seperti ini bahkan bisa dialami oleh seseorang yang sikapnya dikenal baik ketika sedang tidak berkendara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Solberg mengatakan, salah satu alasan utamanya adalah para pengendara biasanya sudah memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai atau aktivitas yang ingin mereka lakukan ketika berkendara. Ketika tujuan atau keinginan tersebut diganggu oleh pengendara lain, rasa marah atau kesal bisa muncul.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“(Gangguan itu) akan terasa menghalangi Anda untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan,” ujar Solberg, seperti dilansir The Naked Scientists pada Senin (8/4/2024).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Alasan lainnya, pengendara mobil umumnya tidak berinteraksi tatap muka atau secara langsung dengan pengendara mobil saat di jalan. Jadi ketika merasa marah dengan pengendara lain, seorang pengendara bisa berteriak-teriak atau bahkan melontarkan makian tanpa benar-benar terlibat dalam percakapan atau mendapatkan reaksi dari pengendara lain tersebut.

Berita Lainnya:
Arie Febriant Viral Setelah Ludahi Pengendara Lain, Pertamina: Karyawan Wajib BerAKHLAK

Amarah menggebu-gebu yang dirasakan oleh pengendara saat berada di jalanan sebaiknya tidak disepelekan. AAA Foundation for Traffic Safety mencontohkan, amarah menggebu di jalanan turut berkontribusi pada jatuhnya 12.610 korban luka-luka dan 218 korban jiwa selama periode 1990-1996 di Amerika Serikat.

Menurut American Psychological Association (APA), sebuah studi menemukan bahwa laki-laki berusia muda cenderung lebih rentan untuk merasakan amarah menggebu ketika di jalanan. Selain itu, faktor lingkungan seperti kondisi jalanan yang macet atau padat juga bisa memicu timbulnya kemarahan di jalanan.

Faktor psikologis pun turut berperan dalam mendorong timbulnya amarah menggebu yang dirasakan pengendara ketika sedang di jalan. Faktor psikologis ini bisa berupa displaced anger atau kecenderungan untuk melampiaskan amarah kepada sesuatu atau orang lain yang sebenarnya tidak berhubungan serta tingkat stres dalam kehidupan yang tinggi.

Menurut ahli manajemen stres, dr Elizabeth Scott PhD, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengendara agar terhindar dari amarah berlebihan saat berada di jalan. Berikut ini adalah empat hal di antaranya, seperti dilansir VerywellMind:

1. Latihan pernapasan untuk melepas ketegangan dan merelaksasi diri. Memfokuskan pikiran pada pernapasan juga membuat rasa frustrasi di jalan lebih teredam.

Berita Lainnya:
Tenggorokan Nyeri, Kapan Harus Curiga Itu Gejala Kanker?

2. Dengarkan musik, siaran podcast, hingga audiobook yang disukai selama berkendara. Alunan musik bisa membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan. Sedangkan podcast atau audiobook bisa menjadi distraksi kecil agar pikiran tidak terlalu berfokus pada hal yang mengesalkan di jalan.

3. Lakukan relaksasi dengan teknik progressive muscle relaxation dan deep muscle relaxation. Kedua teknik ini bisa membantu melepaskan ketegangan yang muncul selama duduk berkendara, sehingga pengendara bisa merasa lebih rileks secara fisik dan mental.

4. Lakukan perencanaan waktu yang bijak. Seringkali rasa amarah berlebih saat berkendara dipicu oleh rasa frustrasi karena pengendara sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat. Coba untuk berangkat lebih cepat dan buat rencana untuk menghadapi kemacetan, sehingga pengendara tetap bisa merasa rileks meski perjalanan tidak begitu lancar. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi