Selasa, 30/04/2024 - 02:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Petugas Temukan 13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca

ADVERTISEMENTS

Seekor komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MANGGARAI BARAT — Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK), Hendrikus Rani Siga mengatakan, sebanyak 13 telur komodo menetas di Loh Buaya Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal Maret 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Saat temukan sarang komodo kami pagari dan pantau,” kata Hendrikus ketika dihubungi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, beberapa waktu lalu

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
WNI Diimbau Antisipasi Gangguan Jadwal Penerbangan di Timur Tengah

Dia menjelaskan, temuan sarang telur komodo sangat jarang di kawasan TNK. “Dinamika perkembangan populasi komodo yang terjadi di alam liar secara alamiah, di mana bisa mengalami kenaikan dan penurunan populasi sesuai daya dukung lingkungan saat itu,” ujar Hendrikus.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Berdasarkan inventarisasi populasi komodo di kawasan TNK, lanjut dia, hingga tahun 2023 berjumlah sebanyak 3.396 ekor. “Kalau tahun 2022 ada 3.156 komodo,” ucap Hendrikus.

Berita Lainnya:
AHY Ajak Rakyat Lawan Mafia Tanah dengan Miliki Sertifikat  

 

Komodo tersebar di beberapa lokasi, yakni di Pulau Rinca sebanyak 1.509 ekor, Pulau Komodo 1.694 ekor, Gili Motang 70 ekor, Nusa Kode sebanyak 92, dan Pulau Padar sebanyak 31 ekor. “Untuk penghitungan komodo menggunakan dua metodologi yakni site occupancy dan teknik capture, mark, and rilis (CMR),” kata Hendrikus.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi