Selasa, 30/04/2024 - 01:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Kementerian ESDM Sebut Indonesia tak Impor Migas Iran, Sumber Energi Aman?

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Indonesia tidak mengimpor minyak dan gas dari Iran.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Tidak ada (impor migas dari Iran). Walaupun kita sudah menjalin kerja sama dengan Iran, tetapi tidak mudah untuk melakukan implementasi,” ujar Tutuka secara daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (15/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam webinar bertajuk, “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tutuka mengatakan bahwa Pertamina lebih banyak mengimpor BBM apabila dibandingkan dengan minyak mentah. Sumber utama impor BBM Pertamina, kata dia, berasal dari Singapura (56,58 persen), Malaysia (26,75 persen), dan India (6,28 persen).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Laporan: Serangan Drone Israel Tumbang oleh Pertahanan Iran

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sedangkan, untuk sumber utama impor LPG berasal dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

“Di sini ada negara yang bisa terlibat konflik, ya, misalnya di LPG ada Amerika Serikat,” kata dia.

Lebih lanjut, terkait dengan impor minyak mentah, Tutuka mengatakan bahwa Indonesia mengimpor dari Arab Saudi dan Nigeria.

“Jadi, kalau dari Saudi Arabia (Arab Saudi) tentunya berpengaruh, ya. Itu yang sekarang sedang disimulasikan oleh Pertamina, berbagai macam cara untuk mengantisipasi kondisi kalau terjadi eskalasi berlanjut,” kata Tutuka.

Diketahui, kondisi global tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel. Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).

Berita Lainnya:
Menhub Sebut Bandara IKN Sesuai Rencana, Diuji Coba Juli Mendatang

Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.

Atas kondisi tersebut, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.

“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Minggu (14/4) malam.

Adapun sejumlah dampak yang disoroti adalah prediksi  peningkatan harga minyak mencapai 100 dolar AS per barel. Berdasarkan data Kementerian ESDM, ICP per 12 April 2024 sebesar 89,51 dolar AS per barel.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi