Sabtu, 25/05/2024 - 04:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Krisis Sri Lanka, Pemerintah Tutup Sekolah untuk Hemat Bahan Bakar

Antrean di SPBU Sri Lanka pun meningkat pesat sejak pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

COLOMBO — Sri Lanka sedang memerangi krisis ekonomi terburuknya dalam tujuh dekade terakhir. Pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu berjuang untuk membayar kebutuhan impor penting, seperti makanan, obat-obatan dan yang paling kritis, yakni bahan bakar dengan cadangan devisa pada rekor terendah.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Pemerintah telah meminta pekerja bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sementara itu, sekolah-sekolah juga telah ditutup selama seminggu di Ibu Kota Sri Lanka, Colombo dan sekitarnya.

Dilansir dari Malay Mail, pasukan Sri Lanka pada Senin (27/6/2022) menyerahkan token kepada orang-orang yang mengantre untuk mendapatkan bensin di tengah kekurangan bahan bakar parah. Salah satunya adalah seorang pengemudi becak bernama WD Shelton (67 tahun).

Berita Lainnya:
Demonstran Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di UCLA

Shelton merupakan salah satu yang menerima token tersebut untuk mempertahankan tempatnya dalam antrean saat bahan bakar tersedia. “Saya sudah mengantre selama empat hari, saya belum tidur atau makan dengan benar selama ini,” kata Shelton.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Shelton mendapatkan nomor urut antrean 24 di sebuah pom bensin di pusat Kota Colombo. Namun, ia tetap harus berada di sana karena tidak memiliki bahan bakar untuk perjalanan ke rumahnya yang hanya berjarak lima kilometer.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kami tidak bisa mencari nafkah, kami tidak bisa memberi makan keluarga kami,” ungkap dia.

Antrean di SPBU pun meningkat pesat sejak pekan lalu. Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera pada Ahad (26/6/2022) mengatakan stok cadangan bahan bakar diperkirakan mencapai 9.000 ton solar dan 6.000 ton bensin, tetapi tidak ada pengiriman baru yang dijadwalkan. Pun belum diketahui secara jelas, seberapa jauh pemerintah dapat meregangkan cadangan bahan bakarnya.

ADVERTISEMENTS


“Ini adalah tragedi, kami tidak tahu kapan ini akan berakhir,” tambah Shelton.

ADVERTISEMENTS

Di samping itu, angkutan umum, pembangkit listrik dan layanan medis akan mendapatkan prioritas dalam distribusi bahan bakar, dengan beberapa dijatah ke pelabuhan dan bandara.

Berita Lainnya:
Oposisi Israel Desak PM Netanyahu Akui Negara Palestina dengan Syarat

Sebuah tim dari Dana Moneter Internasional mengunjungi Sri Lanka untuk mengadakan pembicaraan tentang paket bail out sebesar 3 miliar dolar Amerika Serikat. Sri Lanka berharap untuk mencapai kesepakatan tingkat staf sebelum kunjungan berakhir pada Kamis (30/6/2022), hal itu tidak mungkin untuk membuka dana segera.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi