Selasa, 21/05/2024 - 21:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jelang G20, Australia Gelar Pertemuan Bilateral dengan Indonesia 

Pada Kamis (7/7/2022) kedua menlu sepakat G20 harus terus bekerja agar tetap relevan dan mampu membantu mencari solusi atas berbagai permasalahan ekonomi global. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menlu RI dan Menlu Australia juga anggota  forum MIKTA yang akan melakukan pertemuan di Bali pada Kamis ini. Salah satu agenda pertemuan itu mencari solusi damai di Ukraina.

 

​Dalam pertemuan telah dibahas juga mengenai situasi terkini di Myanmar. Keduanya sepakat mengenai pentingnya dialog nasional yang inklusif dan pentingnya mengembalikan demokrasi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Israel Serang Rafah, Sekjen PBB Desak Masyarakat Dunia Bertindak Hentikan Tragedi

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya dilaporkan,  Wong berharap Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 dapat  memastikan ketahanan pangan dan energi.

 

ADVERTISEMENTS

“Sebagai forum utama dalam kerja sama dan tata kelola ekonomi internasional, G20 memiliki peran penting dalam memastikan ketahanan pangan dan energi – yang keduanya terancam oleh invasi Rusia yang ilegal dan tidak beralasan terhadap Ukraina,” kata Wong dalam siaran persnya, Rabu (6/7) lalu.

ADVERTISEMENTS

 

Ia menambahkan,  di saat yang genting untuk keamanan internasional, Australia bekerja sama dengan Indonesia dan mitra lainnya menuju pertemuan  yang sukses. Ia ingin forum ini yang juga mengirimkan pesan yang jelas ke Rusia.

Berita Lainnya:
Menlu Retno: ASEAN Harus Bekerja Sama Atasi Tantangan Keamanan

 

Wong memuji Indonesia karena mengundang Ukraina berpartisipasi sebagai tamu. Ia mengumumkan juga akan berpartisipasi dalam pertemuan ke dua puluh satu Menteri Luar Negeri Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki, dan Australia (MIKTA).

 

MIKTA bertujuan menjembatani hubungan antara negara berkembang dan negara maju dalam isu-isu global termasuk Ukraina, ketahanan pangan, dan pengelolaan migrasi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi