Minggu, 05/05/2024 - 09:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Hikmahanto: Kondisi Geopolitik Tidak Stabil Ganggu Kegiatan Ekonomi

ADVERTISEMENTS

Pelaku usaha tidak tenang dalam menjalankan kegiatan ekonominya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai kondisi geopolitik yang tidak juga mereda bisa menyebabkan pelaku usaha tidak tenang dalam menjalankan kegiatan usahanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Memang masalah geopolitik ini kalau tidak mereda, situasi tidak tenang, tidak aman, tidak stabil, maka ini tidak akan membuat perekonomian tumbuh, tidak membuat pelaku usaha tenang dalam menjalankan kegiatan ekonominya,” kata Hikmahanto dalam webinar “Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Pasca Pandemi” yang dipantau di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hikmahanto menilai meski saat ini dunia baru saja selesai dari pandemi Covid-19, meski belum sepenuhnya, masih ada kondisi-kondisi geopolitik yang cukup mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia. Kondisi tersebut di antaranya perang antara Ukraina dan Rusia, serta gesekan antara China dan Taiwan yang baru-baru ini terjadi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ada Indomaret di Kereta Cepat Whoosh, Ini Kata KCIC

Rektor Universitas Jenderal A Yani itu mengkhawatirkan respon Pemerintah China yang mungkin akan membentuk operasi militer khusus terhadap Taiwan. Hal itu serupa dengan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. “Kalau ini terjadi, maka kawasan kita, yang akan terdampak sangat luar biasa. Kawasan kita yang kemudian akan bergejolak dan pelaku bisnis itu tidak akan melakukan usaha mereka dengan tenang,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Hikmahanto pun menilai perang antara Rusia dan Ukraina masih menjadi salah satu hal yang akan mempengaruhi ekonomi global. Namun, menurut dia, situasi di Ukraina dan Rusia mulai mencatatkan progres menuju perdamaian. Hal itu ditandai dengan adanya kesepakatan soal rantai pasok pangan yang tidak akan diganggu Rusia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Laju Ekonomi Kota Depok Semakin Membaik Pascapandemi Covid-19

Menurut Hikmahanto, kesepakatan tersebut juga merupakan buah dari kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu. Ia menyebut meski Presiden Jokowi tidak secara gamblang meminta gencatan senjata, namun Kepala Negara menyampaikan apabila perang terus terjadi, maka negara berkembanglah yang jadi pihak yang sangat menderita karena terganggunya rantai pasok pangan. Miliaran orang di negara berkembang akan kesulitan mendapatkan pasokan pangan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Ini kecerdasan Presiden dalam meminta gencatan senjata, bagaimana dia membungkus isu gencatan senjata dengan isu yang lebih besar yaitu krisis kemanusiaan dan alhamdulillah sudah ditindaklanjuti Sekjen PBB dan Turki, ada kesepakatan pasokan gandum dari Ukraina tidak diganggu Rusia,” kata Hikmahanto.


 


sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi