Senin, 27/05/2024 - 23:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

BEM FIA Unkris Gelar Seminar AI, Berikan Gambaran Dunia Kerja Masa Depan

Kehadiran AI akan sangat bersentuhan dengan masa depan mahasiswa.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

BEKASI — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana (FIA-Unkris) menggelar Seminar Nasional Artificial Intellegence (AI) secara hybrid di Pendopo Unkris, pada Sabtu (20/8/2022). Seminar ini mengambil tema “Tantangan SDM menghadapi era Artificial Intelligence”.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Seminar nasional ini menghadirkan dua narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya, yakni Dyah Puspito Dewi Widowati, ST, M.Kom, Instruktur BPPTIK Kemenkominfo dan Dr Susetya Herawati, ST, MSi, Ketua LPKK Unkris.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 150 peserta yang merupakan mahasiswa, pelajar, dosen, dan masyarakat umum tersebut dimoderatori Ruth Jeanette, Plt Kepala Departemen Pendidikan dan Keilmuan BEM FIA. Hadir Dekan FIA Prof Eryus Amran Koto, Ph.D, Wakil Dekan III Saefudin Zuhri, S.Sos., M.I.P, Ketua BEM FIA Gemaputra Radjaluga, Ketua DPM FIA Mordekhai Perkasa Ginting, dan Ketua Pelaksana Seminar Nasional Muhammad Mahrus Salam.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Wakil Rektor 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga dalam sambutan pengantarnya artificial intelligence atau kecerdasan buatan menjadi isu menarik untuk dibahas karena kehadirannya sangat bersentuhan dengan masa depan mahasiswa. Terutama terkait dengan ketrampilan kerja yang harus dikuasai oleh mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja era booming AI.

Berita Lainnya:
BEM FH USK Buka Registrasi Sidang Permohonan Perbaikan Data Administrasi Kependudukan

“AI adalah dunia kerja masa depan. Maka sudah seharusnya mahasiswa memahami apa dan bagaimana AI dalam hubungannya dengan dunia kerja,” kata Parbuntian dalam siaran persnya yang diterima pada Ahad (21/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Parbuntian, AI sering dimaknai sebagai penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin atau robot. Padahal sejatinya AI hanyalah akan membantu mempermudah manusia untuk mengerjakan pekerjaannya dan bukan menggantikan posisi manusia sepenuhnya. “Ingat bahwa robot sebagai alat buatan manusia tidak akan sepenuhnya bisa menggantikan manusia yang merupakan mahluk ciptaan Tuhan,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Parbuntian mengingatkan, selain dampak positif AI yang akan mempermudah urusan manusia dalam pekerjaannya, kecerdasan buatan juga tidak luput dari dampak negatifnya. Salah satunya adalah akan banyak jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mesin dan ini tentu menyebabkan pengangguran.

ADVERTISEMENTS

Melalui seminar nasional kali ini, Parbuntian berharap para mahasiswa memiliki gambaran penuh bagaimana kondisi dan situasi dunia kerja masa depan. Dengan demikian, mahasiswa dapat mempersiapkan diri sedini mungkin dengan menambah berbagai ketrampilan kerja yang akan dibutuhkan oleh dunia kerja.

ADVERTISEMENTS

Parbuntian juga mengapresiasi hadirnya pelajar dan masyarakat umum dalam seminar tersebut. Ini menjadi salah satu bukti bahwa Unkris bukanlah lembaga pendidikan menara gading yang hanya indah untuk dipandang namun tidak memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. “Kehadiran Unkris harus membawa manfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Saya selalu mengingatkan hal itu kepada para mahasiswa,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Universitas Indonesia Bersiap Mencari Rektor Baru

Senada juga disampaikan Prof Eryus Amran Koto, Ph.D. Dalam sambutannya, Prof Eryus menyampaikan bahwa kecerdasan buatan memang akan berdampak hilangnya berbagai jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Namun di sisi lain, juga akan menghadirkan puluhan bahkan ratusan jenis pekerjaan baru.

“Sebagai generasi masa depan, mahasiswa dan pelajar harus tetap optimistis, terus tingkatkan rasa percaya diri bahwa kecerdasan buatan tidak akan sepenuhnya bisa menggantikan tenaga kerja manusia,” kata Prof Eryus.

Sementara itu, Dr Susetya Herawati dalam paparannya meyakinkan bahwa teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk meningkatkan kualitas ketrampilan kerja dengan teknologi digital.

“Diprediksi akan ada 23 juta lapangan kerja di Indonesia yang digantikan mesin pada 2030. Jenis pekerjaan tersebut adalah jenis pekerjaan yang bersifat repetisi atau berulang-ulang seperti data entry, payroll officer, production workers, machine operator, dan data collection,” jelas Herawati.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi