Rabu, 01/05/2024 - 19:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

IMF Kucurkan 2,9 Miliar Dolar AS untuk Atasi Krisis Ekonomi Sri Lanka 

ADVERTISEMENTS

Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk karena kekurangan cadangan devisa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 KOLOMBO — Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis (1/9/2022) telah mencapai kesepakatan tingkat staf dengan Sri Lanka untuk menyediakan bantuan senilai 2,9 miliar dolar AS selama empat tahun. Dana ini bertujuan untuk membantu menyelamatkan Sri Lanka dari krisis ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk karena kekurangan cadangan devisa dan salah urus negara. Sri Lanka tidak bisa membayar produk impor penting seperti bahan bakar, obat-obatan dan makanan. Sri Lanka telah menangguhkan pembayaran utang luar negeri senilai hampir 7 miliar dolar AS yang jatuh tempo tahun ini. Total utang luar negeri Sri Lanka berjumlah lebih dari 51 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, utang senilai 28 miliar dolar AS harus dilunasi pada 2028. IMF mengatakan, ekonomi Sri Lanka diperkirakan akan berkontraksi sebesar 8,7 persen dan inflasi telah melampaui 60 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pemimpin Parlemen Minta Inggris Tiru Iron Dome Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dengan latar belakang ini, program pihak berwenang, yang didukung oleh IMF akan bertujuan untuk menstabilkan ekonomi, melindungi mata pencaharian masyarakat Sri Lanka, dan mempersiapkan landasan untuk pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata pernyataan IMF.

ADVERTISEMENTS


Sebelumnya Jepang akan berkoordinasi dengan kreditur lain untuk menyelesaikan krisis keuangan yang semakin dalam di Sri Lanka. Menteri Keuangan, Shunichi Suzuki, pada Selasa (30/8/2022) mendesak semua negara kreditur untuk berkumpul dan membahas utang Sri Lanka.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PBB: 70 Persen Penduduk Gaza Adalah Kaum Muda, Semuanya Alami Trauma


“Kami prihatin dengan situasi sosial ekonomi yang parah di Sri Lanka,” kata Suzuki kepada wartawan.


Suzuki mengatakan, Sri Lanka harus mempercepat pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang bailout. Sementara semua kreditur bilateral, termasuk China dan India harus berkumpul untuk membahas masalah tersebut.


“Jepang ingin secara aktif bekerja sama dengan negara kreditur lain dan organisasi publik,” kata Suzuki.


 


sumber : Reuters/AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi