Sabtu, 25/05/2024 - 22:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ubi Jalar Kaya Nutrisi, Mengapa Masih Terkesan Inferior?

Ubi jalar dapat dibuat menjadi pasta, produk bakeri, biskuit, hingga es krim.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan diperlukan olahan modern dari bahan pangan ubi jalar agar lebih diminati oleh masyarakat. Dengan begitu, ubi jalar dapat digunakan sebagai subtitusi atau makanan pengganti tepung terigu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Peneliti Ahli Utama Organisasi Riset Pangan dan Pertanian BRIN Erliana Ginting mengatakan pengolahan ubi jalar menjadi produk olahan masih banyak dalam bentuk makanan tradisional. Itulah yang membuatnya kurang diminati generasi muda.

Berita Lainnya:
Kapan Waktu Tepat Ajarkan Anak Mandiri?

Menurut Erlina, citra produk ubi jalar juga sering dianggap rendah atau inferior. Apalagi, ubi jalar sering disebut dengan “telo”.


“Itu kurang menarik, apalagi bagi generasi muda,” kata Erlina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/9/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut Erlina, untuk menarik minat generasi muda agar mau mengonsumsi ubi jalar yang kaya manfaat baik bagi tubuh dibutuhkan diversifikasi produk olahan. Ubi jalar dapat diolah menjadi makanan kekinian, seperti pasta, produk bakeri, biskuit, es krim, dan makanan ringan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Bintang Sepak Bola Malaysia Faisal Halim Jadi Korban, Apa Bahaya Air Keras pada Tubuh?

“Oleh karena itu, perlu dilakukan diversifikasi penggunaan bahan baku ubi segar, tepung, maupun pati. Tentunya dengan teknologi sederhana untuk meningkatkan konsumsi, kemudian citra, sekaligus nilai tambah olahan ubi jalar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi