Selasa, 30/04/2024 - 17:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terpapar Gas Air Mata?

ADVERTISEMENTS

Gas air mata bisa memicu berbagai efek pada tubuh.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Gas air mata bisa memicu berbagai efek pada tubuh, mulai dari tingkatan ringan hingga sangat serius. Seseorang sebisa mungkin disarankan melindungi diri sendiri dan segera melakukan langkah antisipasi jika terpapar gas air mata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Lazimnya, gas air mata bisa menyebabkan iritasi pada area kontak seperti mata, kulit, dan hidung dalam beberapa detik setelah terpapar. Efek dari paparan biasanya berlangsung selama 15-30 menit, seperti mata terasa terbakar, penglihatan kabur, hidung berair, kesulitan menelan, sesak napas, batuk, luka bakar dan ruam di kulit, juga mual dan muntah. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sementara, paparan jangka panjang atau paparan dosis besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan efek parah seperti kebutaan, glaukoma, kematian akibat luka bakar kimia parah di tenggorokan dan paru-paru. 

ADVERTISEMENTS


Kegagalan pernapasan yang mungkin mengakibatkan kematian pun dapat terjadi. Jika merasa telah terpapar gas air mata, seseorang direkomendasikan segera melepas semua pakaian yang dikenakan. Segera cuci seluruh tubuh dengan sabun dan air, lalu cari perawatan medis secepat mungkin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menurut situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), disarankan memotong pakaian alih-alih menariknya melewati kepala. Jika membantu orang lain melepas pakaian, hindari menyentuh area yang terkontaminasi dan lepaskan pakaian secepat mungkin.

Berita Lainnya:
Tenggorokan Nyeri, Kapan Harus Curiga Itu Gejala Kanker?


Bersihkan bahan kimia paparan gas air mata dari kulit dengan mencuci tubuh memakai sabun dan air dalam jumlah banyak. Jika mata terasa panas atau penglihatan kabur, bilas dengan air selama 10 hingga 15 menit.  


Bagi pemakai lensa kontak, lepaskan dan letakkan bersama pakaian yang terkontaminasi. Jangan memakai kembali lensa kontak tersebut, bahkan jika itu bukan lensa kontak sekali pakai. Bagi pemakai kacamata, lepaskan kacamata dan cucilah dengan sabun dan air. Kacamata dapat dipakai kembali setelah dicuci bersih.


Apabila seseorang mengenakan perhiasan yang dapat dicuci dengan sabun dan air, aksesori itu dapat dicuci dan dipakai kembali. Jika perhiasan masuk kategori tidak bisa dicuci, itu harus diletakkan bersama pakaian atau barang lain yang terkontaminasi.


Masukkan pakaian dan semua barang yang terkontaminasi ke dalam kantong plastik. Saat melakukan itu, hindari menyentuh area pakaian yang terkontaminasi. Jika tidak yakin area mana yang terkontaminasi, kenakan sarung tangan karet selama melakukannya.

Berita Lainnya:
Merasa Pemahaman Membaca Berkurang, Ini Cara Mengembalikanya


Bisa juga dengan membalikkan tas plastik ke arah luar dan menggunakan itu untuk mengambil pakaian. Memasukkan pakaian ke dalam tas plastik bisa juga dengan penjepit, tongkat, atau benda serupa. Apa pun yang menyentuh pakaian yang terkontaminasi juga harus ikut dibuang. Segel dahulu kantong plastik itu lalu masukkan lagi ke dalam kantong plastik lain. 


“Membuang pakaian dengan cara ini akan membantu melindungi Anda dan orang lain dari bahan kimia yang mungkin ada di pakaian,” kata CDC. Jika departemen kesehatan setempat atau petugas darurat tiba, beri tahu apa yang terjadi dengan pakaian agar mereka mengatur pembuangan lebih lanjut.  


Seseorang yang terpapar gas air mata idealnya segera pergi ke layanan kesehatan untuk mendapat pertolongan medis. Perawatan bisa berupa pemberian oksigen atau upaya menghentikan luka bakar kimia yang disebabkan oleh gas air mata agar tidak semakin parah.  


Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati asma (seperti bronkodilator dan steroid) juga dapat digunakan untuk membantu bernapas dengan lega. Eksposur pada mata diobati dengan membilas mata dengan air. Luka bakar pada kulit diobati dengan teknik manajemen luka bakar standar. 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi