Rabu, 01/05/2024 - 12:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Anak: Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian Anak

ADVERTISEMENTS

Gas air mata bisa sebabkan infeksi dan komplikasi jangka panjang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta mengingatkan gas air mata bisa membuat anak-anak meninggal dunia. Hal ini menyusul tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang juga mengakibatkan anak-anak menjadi korban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Gas air mata bisa (menyebabkan kematian),” ujarnya saat dihubungi Selasa (4/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Terkait parameter dosis gas air mata bisa menyebabkan kematian, Denta menjelaskan, tidak ada patokan dosis untuk menyebabkan anak terpapar gas air mata kemudoan meningal dunia. Yang pasti, dia melanjutkan, anak bisa meninggal dunia karena iritasi ke jalan napas dan paru atau sesak napas dan kekurangan oksigen. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
5 Cara Ilmiah untuk Jaga Kesehatan Mata


Tak hanya ancaman kematian, Denta menyebutkan jika anak-anak terpapar gas air mata bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang bisa berupa glaukoma, katarak, atau komplikasi di paru seperti asma. Oleh karena itu, ia meminta anak-anak ketika terpapar gas air mata bisa mendapatkan pertolongan pertama.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Yaitu jauhkan dari paparan gas air mata,” katanya.


Selain itu, ia juga meminta orang tua melepaskan baju buah hatinya yang terpapar gas air mata. Terakhir, dia menambahkan, cuci seluruh tubuh dengan air mengalir. 


Sebelumnya, daftar korban tragedi kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, dalam pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Sabtu (1/1/2022) beredar di media sosial Twitter. Adapun daftar korban kerusuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan yang beredar di Twitter diunggah oleh akun R @3x3mBlack.


Unggahan itu berupa tiga potongan foto, menyertakan nama-nama, jenis kelamin, umur dan tempat tinggal, tanpa menjelaskan status meninggal atau masih dalam perawatan. Unggahan itu turut disertai dengan penjelasan sebagai berikut: “Update terakhir dari dinkes Kabupaten Malang, jumlah korban 182 jiwa. Laporan dari Polres Malang, sebagian besar belum berusia 17 tahun sehingga belum ber-KTP.”

Berita Lainnya:
Komplikasinya Bisa Rusak Saraf, Ginjal, Hingga Jantung, Seperti Apa Gejala Awal Diabetes?


Dalam daftar itu tertulis juga ada satu korban berinisil GRE berusia 2 tahun 10 bulan, beralamat Kecamatan Pakasaji. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi