Rabu, 01/05/2024 - 15:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ayah Ibunya Otoriter, Anak Tumbuh dengan Kecenderungan Depresi

ADVERTISEMENTS

Kecenderungan depresi tak tampak pada anak dengan orang tua suportif.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Pola pengasuhan yang strict atau otoriter bisa memicu perubahan pada otak anak. Perubahan tersebut nantinya dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi, ketika sudah dewasa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami memiliki beberapa indikasi bahwa perubahan-perubahan ini membuat anak-anak yang sedang bertumbuh memiliki kecenderungan pada depresi,” jelas peneliti Evelien Van Assche MD, seperti dilansir WebMD.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kecanduan Gadget, Orang Bisa Obesitas dan Mudah Lupa
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Situasi serupa, menurut Van Assche, tidak ditemukan pada anak-anak yang mendapatkan pengasuhan suportif. Beragam informasi ini diketahui setelah tim peneliti dari The University of Leuven melakukan sebuah studi di Belgia.

ADVERTISEMENTS

Studi ini melibatkan 23 anak, 12 di antaranya anak laki-laki dan 16 lainnya anak perempuan. Seluruh anak-anak ini merasa orang tua mereka memberikan pengasuhan yang otoriter, manipulatif, dan menggunakan hukuman fisik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Studi: Tingkat Pendidikan Orang Tua Pengaruhi Keoptimalan Pengasuhan Anak

Sebagai pembanding, tim peneliti juga melibatkan anak lain yang sepantaran. Anak-anak dalam kelompok pembanding ini memiliki orang tua dengan pola pengasuhan yang suportif.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi