Jumat, 26/04/2024 - 15:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Asupan Serat Masyarakat Zaman Now Lebih Rendah, Bisa Sebabkan Ini

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Penelitian selama puluhan tahun telah menunjukkan manfaat kesehatan pola makan kaya serat. Beberapa di antaranya termasuk usus yang lebih sehat, umur yang lebih panjang, juga penurunan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sayangnya, dari studi terkini, terungkap bahwa generasi saat ini cenderung makan serat jauh lebih sedikit dibandingkan generasi nenek moyang terdahulu. Di Amerika Serikat, survei nasional berulang kali menemukan bahwa hanya sedikit orang yang mengonsumsi cukup serat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dari tahun 2015 hingga 2018, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya empat persen pria dan 12 persen perempuan yang memenuhi rekomendasi asupan serat. Sementara, seseorang dianjurkan menyantap 21 hingga 38 gram sehari, tergantung usia dan jenis kelaminnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ahli Gizi Ingatkan Kue Kering dan Sirup Lebaran Picu Kenaikan Berat Badan

Jumlah serat tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan apa yang mungkin dikonsumsi oleh nenek moyang. Ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Universitas Pittsburgh, Stephen O’Keefe mencontohkan, masyarakat pemburu-pengumpul di Tanzania dahulu diperkirakan mengonsumsi sebanyak 100 gram sehari.

ADVERTISEMENTS

“Kekurangan serat secara kolektif sebagian disebabkan oleh pengolahan makanan modern yang menghilangkan sebagian besar serat dari makanan. Akibatnya, masyarakat mungkin kehilangan banyak manfaat sehatnya,” kata O’Keefe, dikutip dari laman Straits Times, Rabu (18/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Profesor ilmu pangan dan nutrisi di Universitas Minnesota, Joanne Slavin, menyoroti pentingnya asupan serat makanan. Serat termasuk dalam kelompok besar karbohidrat yang tidak dapat dipecah oleh sistem pencernaan.

Berita Lainnya:
Tips Jaga Produktivitas Kerja dengan Konsep Mindful

“Tidak seperti gula dan pati, yang dicerna dan diserap di usus kecil, serat bergerak melalui usus, dan mempengaruhi tubuh secara berbeda tergantung pada jenis seratnya,” ujarnya.

Beberapa serat membentuk zat seperti gel yang memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Profesor dietetika di King’s College London, Kevin Whelan, menjelaskan fungsinya, yaitu dapat mengurangi lonjakan gula darah dan menurunkan kolesterol.

“Serat lain dapat memberi makan mikroba usus, sehingga berkontribusi terhadap mikrobioma usus yang sehat.  Dan yang lain lagi dapat menambah bahan pencernaan dan mencegah sembelit,” tutur Whelan.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi