Jumat, 26/04/2024 - 16:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kesucian Hati atau Fisik, ini Penjelasannya

ADVERTISEMENTS

Ada empat macam kesucian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Mantan Mufti Mesir, Syekh Dr Ali Jum’ah menyampaikan, kesucian badan atau fisik sebagaimana diatur oleh para ulama dalam kitab-kitab fiqih pada hakekatnya bukanlah yang paling utama. Sebab yang paling utama di sisi Allah SWT atas hamba-hamba-Nya adalah kesucian hati.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Syekh Jum’ah, mengutip pandangan Al-Ghazali, menyampaikan bahwa ada empat macam kesucian. Empat itu ialah kesucian badan dari hadats dan dengki, kesucian tubuh dari maksiat dan dosa, kesucian hati dari sifat-sifat yang tercela, dan kesucian hati dari selain Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Kesucian hati itulah yang paling utama, yang berarti bahwa hati bersih dari keburukan. Karena hati sejatinya adalah rumah Allah SWT,” tutur dia seperti dilansir Elbalad, Selasa (28/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Doa Orang yang Berkeluarga Lebih Utama Dibandingkan Ibadah Seorang Bujang


Allah SWT berfirman, “Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya…” (QS Al-Ahzab ayat 4) Syekh Jumah mengatakan, orang yang memiliki kesucian hati berarti ia bebas dari sifat-sifat keburukan. Seperti pelit, iri hati, dengki, kebencian, dendam, kesombongan dan egois.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selain itu Syekh Jumah juga menyinggung soal mata seorang hamba yang tidak akan tersentuh api neraka. Dari Abdullah bin Abbas RA, dia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Dua Mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka adalah mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang sabilillah.”

Berita Lainnya:
Ulama Perempuan yang Disegani pada Masa Kejayaan Islam di Andalusia Spanyol


Dalam riwayat Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda, “Dua mata yang selamanya tidak akan disentuh oleh api neraka yakni mata yang semalaman menjaga kaum muslimin di peperangan dan mata yang menangis karena takut pada Allah.”


Para ulama telah menyampaikan, apa yang dilarang untuk dilakukan maka artinya dilarang untuk didengar dan apa yang dilarang untuk didengar berarti dilarang untuk dilihat. Mensucikan telinga adalah tidak mendengarkan apa yang dilarang Allah untuk didengarkan, seperti dusta, fitnah, gosip, dan menghujat.


Sumber:

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi