Kamis, 02/05/2024 - 06:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Antam Catatkan Pertumbuhan Laba 132 Persen pada Kuartal I 2022

ADVERTISEMENTS

Penjualan emas menjadi kontributor terbesar laba Antam dengan porsi 60 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp 1,47 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 132 persen dari laba tahun berjalan yang hanya sebesar Rp 630,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan pencapaian kinerja positif itu tidak terlepas dari upaya perseroan dalam melakukan inovasi produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Pada 2022, Antam fokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri terutama pemasaran produk emas, bijih nikel, dan bauksit seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri,” kata Syarif dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sepanjang Januari hingga Maret 2022, emiten dengan kode saham ANTM ini mencatat total penjualan bersih sebesar Rp 9,75 triliun atau meningkat 6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,21 triliun. Syarif menjelaskan penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp 7,42 triliun atau 76 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2022.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat di Kalimantan, Jokowi Sebut Belum Ada Komunikasi


Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar dengan porsi 60 persen terhadap total penjualan bersih sebesar Rp 5,88 triliun, lalu disusul feronikel dengan angka penjualan sebesar Rp 1,86 triliun (19 persen), bijih nikel sebesar Rp 1,62 triliun (17 persen), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 299,40 miliar (3 persen).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pada kuartal I 2022, Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung seberat 390 kilogram atau tumbuh 28 persen dari tingkat produksi emas sepanjang kuartal I 2021 sebesar 290 kilogram. 


Syarif mengatakan perseroan kembali fokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik.

Berita Lainnya:
ASDP: Pemudik Patuh Bertiket Saat Arus Balik Capai 98,2 Persen


“Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2022 mencapai 6.575 kilogram,” ujarnya.


Dari sisi segmen nikel, Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dengan volume produksi feronikel sebanyak 5.681 ton dan penjualan sebesar 5.660 ton. Nilai penjualannya naik 51 persen dari sebelumnya Rp 1,23 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,86 triliun pada kuartal I 2022.


Kemudian untuk bauksit, Antam mencatatkan volume produksi yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.332 wet metric ton (wmt) dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 102.373 wmt. Sementara itu, volume produksi alumina tercatat mencapai 33.830 ton pada kuartal I 2022 atau tumbuh 121 persen dari volume produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 15.315 ton. Volume penjualan produk alumina mencapai 34.822 ton relatif stabil dibandingkan penjualan kuartal I 2021 sebesar 34.314 ton.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi