Kamis, 02/05/2024 - 03:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Strategi Mercedes-Benz Hadapi Krisis Chip

ADVERTISEMENTS

Supply mobil masih terkendala dengan krisis semikonduktor,

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia menilai kendaraannya yang dirakit di Indonesia (CKD) merupakan salah satu cara untuk menghadapi krisis chip semikonduktor. Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan kendaraan Completely Knocked Down (CKD) yang dirakit di dalam negeri menjadi solusi agar pelanggan tidak terlalu lama menunggu kendaraannya tiba akibat ketidakadaan stok (supply).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Melihat kondisi global saat ini, supply masih terkendala dengan krisis semikonduktor, sehingga, kami melihat opsi CKD, alokasinya lebih secure,” kata Kariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pentingnya Atur Muatan Kendaraan Saat Silaturahmi dan Arus Balik
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Mercedes-Benz pun baru-baru ini merilis dua sedan terbarunya yaitu All-new C Class 200 dan 300 di Indonesia. Mobil ini dirakit di pabriknya yang berada di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS


Pria yang akrab disapa Kerry tersebut mengatakan mobil CKD diharapkan mampu memperpendek waktu inden pelanggan. Adapun waktu tunggu karena tidak tersedianya stok mobil CBU bisa mencapai 2 hingga 6 bulan karena krisis chip semikonduktor global ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebagai informasi, CKD berarti mobil yang diimpor dalam keadaan komponen yang lengkap, namun belum dirakit, komponen-komponennya masih dalam kondisi pretelan. Komponen-komponen tersebut akan dirakit di negara pengimpor hingga menjadi kendaraan yang utuh siap pakai.

Berita Lainnya:
Neta Produksi di Indonesia untuk Dapat  Bersaing di Pasar Mobil Listrik 


Di Indonesia, agar memenuhi syarat CKD, mobil roda empat atau lebih wajib memiliki komponen utama berupa mesin, transmisi, bodi atau sasis, dan gardan. Sementara mobil dengan label CBU (Completely Built Up) adalah yang diimpor langsung dari negara asal dalam kondisi utuh dan lengkap.


Harga mobil CBU relatif lebih mahal di pasar, karena biaya masuk (ekspor-impor) yang tinggi untuk mengimpor kendaraan secara utuh. “Kami menghadapi keadaan menantang (karena isu semikonduktor global). Namun, kami juga bersyukur dengan pelanggan setia kami, dan memberikan layanan terbaik untuk pelanggan sembari menunggu mobilnya tiba,” ujar Kerry.


 


sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi