Selasa, 21/05/2024 - 18:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Sebut Mampu Bangun Bom Nuklir, Tapi Belum Putuskan Produksi Tidaknya

Iran mampu perkaya uranium hingga 60 persen saat ini

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

TEHERAN–Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kamal Kharrazi, menyebut negaranya secara teknis mampu membuat bom nuklir. Meski mampu, dia mengaku Iran belum memutuskan apakah akan membuatnya atau tidak.  

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60 persen dan kami dapat dengan mudah menghasilkan 90 persen uranium yang diperkaya. Iran memiliki sarana teknis untuk menghasilkan bom nuklir tetapi belum ada keputusan oleh Iran untuk membuatnya,”  kata Kamal Kharrazi dilansir dari The New Arab, Ahad (17/7/2022). 

Berita Lainnya:
Meski diskors, Mahasiswa AS Pro Palestina Tetap Masuki Gedung Kampus


Pada 2018, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia. Di mana Iran mengekang pekerjaan pengayaan uraniumnya, jalur potensial menuju senjata nuklir dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi. 


Sekitar setahun setelah kebijakan “tekanan maksimum” Trump terhadap Iran, Teheran mulai melanggar pembatasan nuklir pakta itu. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Iran telah lama membantah mencari senjata nuklir, dengan mengatakan pihaknya memurnikan uranium hanya untuk penggunaan energi sipil dan mengatakan pelanggarannya terhadap kesepakatan internasional dapat dibalikkan jika Amerika Serikat mencabut sanksi dan berkomitmen kembali dengan perjanjian yang dibuatnya. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sepasang Turis Terluka dalam Serangan Milisi di Kashmir


Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan pemerintahan Presiden Joe Biden yang bertujuan untuk membawa Washington dan Teheran kembali mematuhi pakta nuklir, telah terhenti sejak Maret. 


Kharrazi mengatakan Teheran tidak akan pernah bernegosiasi mengenai program misil dan kebijakan regionalnya, seperti yang diminta oleh Barat dan sekutunya di Timur Tengah.  

ADVERTISEMENTS


ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi