Kamis, 02/05/2024 - 00:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mengeluh dan Kikir, Watak Manusia yang Dibenci Allah SWT

ADVERTISEMENTS

Ada dua watak manusia yang dibenci oleh Allah SWT.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Salah satu ulama dari Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Essam al-Rubi menyampaikan penjelasan tentang dua watak manusia yang dibenci oleh Allah SWT. Hal ini termaktub dalam Surat Al-Ma’arij ayat 15-21.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Allah SWT berfirman, “Sama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala. Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama), dan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir.” (QS Al Ma’arij ayat 15-21)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dajjal Tanda Kiamat yang Berakhir di Palestina dan Tangis Aisyah Istri Rasulullah SAW
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Syekh Al-Rubi menjelaskan, ada makna dan rahasia yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Dalam penjelasannya terkait halu’a dalam ayat 19 Surat Al-Ma’arij, dia mengatakan bahwa manusia memiliki sifat yang suka mengeluh saat mengalami sesuatu yang buruk. Sebaliknya, saat memperoleh kebaikan atau sesuatu yang enak, manusia suka menahan hal itu untuk dirinya sendiri.

ADVERTISEMENTS


“Ibnu Abbas RA pernah ditanya tentang keluh-kesah. Lalu dia berkata bahwa hal ini sebagaimana yang Allah SWT firmankan pada ayat tersebut,” terang Syekh Al-Rubi, seperti dilansir Masrawy, Kamis (28/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Syekh Al-Rubi juga menyampaikan, Al-Syarru, pada ayat 20 Surat Al-Ma’arij, berarti sesuatu yang merugikan atau menyulitkan seseorang. Sedangkan al-Khoir, adalah sesuatu yang disukai manusia seperti uang, kesehatan dan semacamnya.

Berita Lainnya:
Kisah Cicit Nabi Nuh Ngelmu Sihir Hingga Tega Bunuh Ayahnya Sendiri 


Kemudian, jazu’a berarti banyak mengeluh atau sering merasa cemas. Lalu manu’a berarti suka menahan nikmat Allah SWT dari orang yang berhak menerimanya. “Allah SWT dalam ayat tersebut memberitahukan tentang perilaku tercela pada diri manusia, kecuali orang-orang yang mendapat perlindungan dari-Nya,” jelasnya.


Syekh Al-Rubi menyampaikan, perilaku yang dimaksud ialah jika keburukan menimpanya maka ia mengeluh. Lalu jika menerima kebaikan maka ia menjadi kikir. “Kedua sifat ini tidak dicintai Allah SWT. Dan hamba yang senantiasa beribadah kepada-Nya dikecualikan dari dua sifat tersebut,” paparnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi