Selasa, 21/05/2024 - 23:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dianggap Belum Solid, Airlangga Diminta Cermati Dinamika Internal KIB dan Golkar

Golkar bisa saja berubah jelang pendaftaran capres-cawapres pada Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat berpandangan, internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih belum sepenuhnya solid. Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP itu dinilai cenderung masih menunggu dan melihat perkembangan kondisi politik ke depan. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Tidak hanya itu, dinamika di internal Partai Golkar juga dinilai masih sangat kuat. Dinamika tersebut berpotensi mengancam masa depan kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Berita Lainnya:
Mobil Alphard Tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi Akhiri Hidup Gunakan Pelat DPR, MKD Sebut Palsu!


Karena itu, Airlangga harus menyikapi dengan cermat dinamika di internal KIB dan Golkar. “Jadi KIB sendiri masih belum solid saya kira. Dia masih wait and see kecenderungan-kecenderungan politik yang terjadi ke depan,” ujar Cecep kepada wartawan, Rabu (3/8)


Diketahui Golkar saat ini mengajukan nama Airlangga Hartarto untuk dimajukan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Namun demikian, Cecep menduga, Golkar bisa saja berubah jelang pendaftaran capres-cawapres pada Pilpres 2024. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Di sisi lain, PAN menyebut semua ketum umum partai di KIB memiliki peluang sama sebagai capres. Cecep menilai, wajar jika Golkar akan mengambil banyak porsi dalam penentuan calon yang akan diusung KIB dalam Pilpres 2024, sebagai partai anggota koalisi dengan suara tertinggi pada Pileg 2019.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pengamat: Anies Mulai Ditinggal Parpol Pendukungnya


“Jadi kalau pun sekarang muncul, dari tiga partai itu, peraih suara tertinggi kan Golkar. Mau tak mau, biasanya partai yang lebih banyak yang mengajukan sebagai calon,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi