Kamis, 02/05/2024 - 02:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menkes: Indonesia tak Lagi Impor Tempat Tidur RS

ADVERTISEMENTS

Indonesia sudah mampu produksi tempat tidur RS dalam jumlah besar dan kualitas bagus

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah telah menutup keran impor untuk tempat tidur rumah sakit. Penutupan dilakukan karena Indonesia sudah mampu produksi tempat tidur RS dalam jumlah besar dan kualitas yang bagus, salah satunya yang dilakukan di Politeknik ATMI Surakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Salah satu alkes yang impornya sudah kita tutup 100 persen adalah tempat tidur RS. Kita sudah mampu memproduksi sendiri dalam jumlah yang besar. Tempat tidur ini kualitasnya juga sudah canggih, ada yang manual dan elektrik juga,” kata Menkes, dalam keterangan pers kegiatan Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM yang digelar di Surakarta, Jumat (19/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tak Ada Rasa Malu! Celoteh Selebgram Chandrika Chika Saat Digiring ke Lido: Mau ke Mal Bawa Cinta
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penutupan impor ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menggencarkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia serta penerapan pilar ketiga transformasi sistem kesehatan, transformasi ketahanan sistem kesehatan guna meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri. Saat ini, Kemenkes telah memulai gerakan tersebut, dengan melakukan pembelian 300 ribu alat ukur antropometri untuk didistibusikan ke Posyandu di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENTS

“Selanjutnya kita juga akan melakukan pembelian USG karya anak bangsa untuk dikirimkan ke Puskesmas. Saat ini kami sudah mencatat, alat kesehatan apa saja yang bisa diproduksi dalam negeri, selanjutnya masuk ke e-katalog dan kita kunci. Jadi nanti fasyankes di pusat dan daerah harus pakai produk-produk tersebut,” lanjut Menkes.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Raja Baru di Kelas Hatchback, Intip Kehebatan Suzuki Baleno yang Bikin Honda City Kalah Laris

Langkah tersebut diperlukan untuk mendorong kemandirian industri alat kesehatan lainnya dan mendukung agar alkes produksi UMKM bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri. Budi berharap penutupan akses impor dapat mendorong para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri serta meningkatkan kemampuan distribusi yang lebih baik, sehingga nantinya Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan alat kesehatan impor.

“Untuk itu, kami sering melakukan kegiatan pembinaan seperti ini, untuk bertemu secara langsung dengan pelaku usaha. Sehingga apa yang menjadi kendala-kendala mulai dari produksi sampai distribusinya bisa kita bantu cari kan solusinya,” ujar Budi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi