Selasa, 21/05/2024 - 19:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Dianggap Berkhianat, Rusia Hukum Mantan Jurnalis 22 Tahun Penjara 

Dia dianggap terbukti bersalah dalam kasus pengkhianatan terhadap negara.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 MOSKOW — Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman penjara selama 22 tahun kepada seorang mantan jurnalis, Ivan Safronov (32 tahun). Dia dianggap terbukti bersalah dalam kasus pengkhianatan terhadap negara.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Setelah putusan tersebut, pengacara Ivan Safronov menyampaikan bahwa mereka akan mengajukan banding. Sementara itu, rekan-rekan Safronov yang berprofesi sebagai jurnalis menilai kasus “pengkhiatan terhadap negara” yang didakwakan padanya bermotif politik.


Mereka menilai, itu merupakan cara pemerintah membalas Safronov karena mengungkap rincian kesepakatan senjata internasional Rusia. “Semua orang yang dekat dengan Safronov percaya tuduhan pengkhianatan itu tidak masuk akal,” kata Katerina Gordeeva, rekan Safronov yang berprofesi sebagai jurnalis.

Berita Lainnya:
Inggris Tegaskan tak Akan Tunda Pengiriman Senjata ke Israel


Safronov, mantan jurnalis pertahanan untuk surat kabar Kommersant and Vedomosti yang menjadi penasihat kepala badan antariksa Rusia, ditangkap pada 2020. Dia dituduh membocorkan informasi rahasia negara. Menurut jaksa, Safronov berbagi rahasia negara tentang penjualan senjata Rusia di Timur Tengah ke badan intelijen asing Republik Ceko. Safronov telah membantah tuduhan itu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Safronov mengatakan bahwa semua informasi yang dia teruskan ke Republik Ceko, semuanya adalah informasi publik sumber terbuka. Selama persidangan, tim pengacara Safronov turut menampilkan 19 tautan berita Safronov yang menurut otoritas Rusia merupakan “rahasia negara” yang diduga dikirim ke pemerintah Ceko.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menhan Rusia Sebut Kiev Kehilangan 111 Ribu Tentara Selama 2024


“Ivan tidak pernah mengirim informasi rahasia ke mana pun, baik untuk uang atau secara cuma-cuma. Semua saksi penuntut menyatakan di pengadilan bahwa dia tidak terlibat dalam kegiatan kriminal. Dia adalah jurnalis biasa, dengan jujur melakukan pekerjaannya,” kata pengacaranya dalam sebuah pernyataan.


Menjelang pembacaan putusan, Uni Eropa sempat meminta Rusia untuk membatalkan semua tuduhan terhadap Safronov. Perhimpunan Benua Biru pun meminta Moskow membebaskan Safronov tanpa syarat.

ADVERTISEMENTS


sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi