Kamis, 02/05/2024 - 00:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Rekor, Cadangan Devisa India Jatuh ke Level Terendah

ADVERTISEMENTS

Nilai tukar Rupee India telah jatuh sekitar 7 persen tahun ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Cadangan devisa India jatuh ke level terendah dalam lebih dari 23 bulan, dilansir Bloomberg. Hal ini kemungkinan disebabkan penjualan dolar AS oleh bank sentral India untuk membendung kejatuhan mata uang lokal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Cadangan devisa turun sebesar 7,94 miliar dolar AS atau sekitar Rp 118,30 triliun menjadi 553,1 miliar dolar AS atau Rp 8.241 triliun pada 2 September, menurut data yang dirilis oleh Reserve Bank of India, Jumat (9/9/2022) lalu. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 9 Oktober 2020.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Posko Mudik Ditutup, AP II Layani 4 Juta Penumpang
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Rupee India telah jatuh sekitar 7 persen tahun ini. Bank sentral India telah menarik cadangan devisanya untuk membatasi skala depresiasi rupee di tengah dolar yang menguat. Rupee telah melayang mendekati sekitar 80 per dolar AS selama dua bulan terakhir.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kemendag Targetkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Dibayar Mei


Cadangan devisa India yang disesuaikan telah menurun tajam sebesar 17 miliar dolar AS selama lima bulan terakhir, tulis Divya Devesh, kepala penelitian FX Asean dan Asia Selatan di Standard Chartered Plc, dalam sebuah catatan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi