Jumat, 26/04/2024 - 21:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Freeport Kantongi Buyer dari Pabrik Smelter Gresik, Salah Satunya Antam

ADVERTISEMENTS

Pabrik smelter Gresik akan hasilkan emas, katoda hingga asam Sulfat milik Freeport

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah mengantongi komitmen pembeli untuk produk pabrik pemurnian Gresik. Rencananya, nantinya dari pabrik gresik tersebut akan dihasilkan baik emas, katoda tembaga maupun slag tembaga dan asam sulfat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Direktur Utama PTFI Clayton Allen Wenas menjelaskan untuk produksi emas nantinya akan seluruhnya diserap oleh PT Aneka Tambang. Setahun, kata Tony, smleter gresik bisa memproduksi 30-50 ton emas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sedangkan untuk asam sulfat sisa dari pengolahan emas akan diserap oleh industri Petrokimia dan PT Pupuk Indonesia. Sementara, untuk slag tembaga akan diserap oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
ID Food Jaga Stok Tetap Aman Selama Lebaran


Sayangnya, kata Tony justru produksi utama dari smleter gresik yaitu Katoda Tembaga belum ada buyer yang menyerap. Hal ini dikarenakan belum terbentuknya industri dalam negeri yang bisa mengolah katoda tembaga ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Setahun itu kita bisa produksi 300 ribu ton katoda tembaga dari gresik. Saat ini 50 persennya sudah masuk pasar ekspor. Tapi sejak 2024 nanti kita bisa produksi sampai 500 hingga 600 ribu ton katoda tembaga,” ujar Tony di Komisi VI DPR RI, Senin (12/9).


Jika industri dalam negeri tak tumbuh, maka mau tidak mau seluruh hasil katoda tembaga ini akan diekspor. “Ini kan sayang sekali ya kalau harus semuanya diekspor. Kita sangat mendorong adanya industri turunan seperti pabrik kabel, pabrik mobil listrik yang siap menyerap katoda tembaga ini,” tambah Tony.

Berita Lainnya:
Kenapa TikTok Populer Sekaligus Diwaspadai di AS dan Eropa?


Apalagi, hal ini sejalan dengan pengembangan EBT di Indonesia. Kata Tony, untuk solar panel saja membutuhkan 4 ton katoda tembaga setiap MW nya. Sedangkan untuk tenaga bayu butuh 1,5 ton katoda tembaga untuk setiap MW nya.


“Ini bisa sangat mendukung rencana pemerintah dalam mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Tony.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi