Selasa, 21/05/2024 - 18:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Protokol Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Kini Lebih Longgar, Ini Penjelasan Dr Erlina

Protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19 sudah lebih longgar.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19 kini tidak seketat dibandingkan sebelumnya. Kendati demikian, saat pemulasaraan jenazah, petugas tetap harus menjalankan langkah pencegahan penularan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Mengenai protokol pemakaman, saya kira tidak seketat kalau dibandingkan dahulu (saat awal pandemi Covid-19),” ujar Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta, dr Erlina Burhan, saat konferensi pers virtual, Senin (19/9/2022).


Dr Erlina menyebut, dulu pelayat tidak boleh langsung pulang ke rumah dari permakaman. Selain itu, jenazah pasien Covid-19 harus dimandikan oleh petugas kesehatan dan jenazah tidak boleh dibawa pulang ke rumah keluarga.

Berita Lainnya:
Wanita di Ngawi Meninggal Setelah Cabut Gigi Bungsu, Seberapa Besar Bahaya Melakukannya?


Menurut dr Erlina, pelonggaran protokol pemakaman terjadi seiring dengan angka kasus Covid-19 yang semakin sedikit. Ini menunjukkan penularan mulai terkendali.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Jadi, kita tak seketat dulu lagi untuk protokol pemakaman,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kendati demikian, dr Erlina merekomendasikan pada saat memandikan jenazah pasien Covid-19, petugas tetap memakai sarung tangan dan masker. Dr Erlina menjelaskan, meski mayat sudah tak batuk dan menularkan virus, Covid-19 adalah sesuatu yang baru sehingga tidak ada yang tahu risiko penularannya.


Terlebih, saat memandikan, petugas tentu menyentuh cairan tubuh jenazah, sementara virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) ada di cairan tubuh. Oleh sebab itu, menurut dr Erlina, pencegahan penularan ialah dengan menggunakan sarung tangan dan memakai masker.

ADVERTISEMENTS


“Karena kalau tak pakai sarung tangan dan tak sengaja tersentuh cairan dari jenazah kemudian sambil menangis menggosok hidung, dikhawatirkan terjadi penularan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Risiko penyebaran Covid-19 semakin bertambah ketika orang tak memakai masker dan berkerumun untuk menunjukkan dukacita. Berpelukan dengan orang yang memandikan jenazah tanpa mengenakan masker dan sarung tangan, misalnya, kemudian bisa jadi penularan virus.

Berita Lainnya:
AstraZeneca Berhenti Produksi Vaksin Covid-19, Orang yang Pernah Disuntik Perlu Khawatir?


“Jadi, ini merupakan peringatan,” ujarnya.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi