Jumat, 26/04/2024 - 21:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kritik untuk Hasto yang Dinilai Nyinyir Setelah Nasdem Deklarasikan Anies Capres

ADVERTISEMENTS

“Ia (Hasto) tidak boleh nyinyir, apalagi berupaya mendikte partai lain.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

oleh Haura Hafizhah, Amri Amrullah, Febrianto Adi Saputro

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada Nasdem seusai deklarasi pencapresan Anies Baswedan menuai kritik. Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, sindiran Hasto tidak perlu terjadi jika masing-masing partai independen dalam menentukan calon presiden (capres) yang akan diusungnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Wajar saja kalau Nasdem bereaksi atas sindiran Hasto tersebut. Sebab, Hasto tampaknya tidak bisa membedakan Nasdem dalam koalisi mengusung Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 dan Nasdem akan mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024,” katanya pada Selasa (11/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
AHY: Demokrat Buat Komitmen dengan Prabowo Terkait Formasi Kabinet


Apalagi, ia melanjutkan, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah bertemu Jokowi sebelum mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Bahkan menurut Surya respons Jokowi cukup baik. Jadi, Nasdem melalui Surya sudah permisi kepada Jokowi terkait pencapresan Anies. Karena itu, tidak ada etika politik yang dilanggar Nasdem, termasuk keberadaannya di koalisi partai pendukung Jokowi,” kata dia.


Lagi pula, kata dia, Nasdem sudah menyatakan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024. Ini artinya, Nasdem tidak akan meninggalkan Jokowi dari koalisi yang sudah disepakati.


“Karena itu, tentu aneh kalau Hasto yang justru ‘kebakaran jenggot’ terhadap Nasdem. Padahal, posisi Nasdem dan PDIP di koalisi setara. Apalagi Jokowi sendiri tidak berekasi apa-apa,” kata dia.

Berita Lainnya:
Pemkot Tangerang Buka Layanan Aduan SPBU Nakal


Jadi, menurut Jamiluddin, Hasto tidak berhak menyindir apalagi menganggap Nasdem sudah tak layak ada di koalisi. Hanya Jokowi yang seharusnya berhak menyatakan partai mana yang masih berhak dan tidak berhak di koalisi pemerintahannya.


“Kalau Hasto lebih proporsional, seharusnya ketegangan seperti itu tidak perlu terjadi. Hasto sudah harus tahu diri bahwa semua partai independen dalam menentukan capres dan berkoalisi. Ia tidak boleh nyinyir, apalagi berupaya mendikte partai lain. Cara itu hanya akan merugikan dirinya termasuk partainya,” kata dia.


 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi