Minggu, 26/05/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLABOLA NASIONAL

TGIPF Ingin Ada Perubahan Signifikan dalam Sepak Bola Indonesia

Akmal berharap PSSI bisa belajar dari kesalahan yang sebabkan hilangnya ratusan nyawa

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengharapkan adanya perubahan signifikan dalam sepak bola Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Salah satu anggota TGIPF, Akmal Marhali mengatakan, rekomendasi-rekomendasi itu telah diberikan dalam rapat koordinasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10/2022).

“Regulasi yang masih tambal sulam masih harus disempurnakan, pelaksanaan tata kelola sepak bola Indonesia-nya harus berada di rel yang benar, tidak ada tawar menawar.”


“Terkait suporter juga harus ada regulasinya, tentang kelayakan stadion juga harus ada aturan yang tegas, jika tidak layak jangan dibolehkan,” kata Akmal saat dihubungi, Rabu (12/10/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Alasan Shin Tae-Yong Yakin Sejak Awal Indonesia akan Berhasil Sampai Semifinal

Akmal berharap, PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia bisa belajar dari kesalahan yang menyebabkan hilangnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan. Dia minta Indonesia belajar dari Inggris yang mampu melakukan perubahan total setelah tragedi Hillsborough pada 1989.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Langkah-langkah evaluasi secara menyeluruh itu yang diharapkan TGIPF agar ditanggapi dengan serius oleh PSSI. Mengenai Tragedi Kanjuruhan, Akmal mengungkapkan TGIPF telah mengantongi bukti-bukti yang menunjukkan adanya kesalahan prosedural yang dilakukan pihak keamanan.

Berita Lainnya:
Simalakama Tottenham: Kalah dan Gagal ke Liga Champions atau Menang Bantu Arsenal Juara

“Kita sudah mengantongi 32 CCTV, kita sudah pelajari semuanya. Ada kesalahan prosedural di sana, ada tindakan membabi buta yang kaitannya dengan penembakan gas air mata,” kata Akmal.

ADVERTISEMENTS

“Ada jenis-jenis gas air mata yang kadaluarsa, ada sembilan jenis gas air mata yang digunakan. Ada penembakan gas air mata di luar dan juga di dalam (stadion), semuanya lengkap.”

ADVERTISEMENTS


“Nah ini kan konteks nya hukum, terkait dengan kepolisian, untuk selanjutnya kita hanya memberikan rekomendasi bahwa ada ada kesalahan prosedural yang harus diusut tuntas,” terangnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi