Kamis, 02/05/2024 - 03:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Tips Pakai Obat Bebas, Selalu Perhatikan Efek Samping

ADVERTISEMENTS

Indikasi efek samping obat pasti tertera pada kemasan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk memperhatikan efek samping obat sebelum dikonsumsi baik yang bisa dibeli bebas di toko obat berizin maupun sesuai resep dokter. “Indikasi efek samping semua ada di kemasan obat,” kata Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes DKI Hari Sulistiyono dalam diskusi terkait konsumsi obat aman di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menurut dia, ada beberapa tips yang diperhatikan sebelum mengonsumsi obat termasuk di antaranya soal efek samping. Adapun perhatian pertama, kata dia, di antaranya terkait komposisi atau kandungan obat. Selanjutnya, indikasi atau khasiat obat, dosis dan cara pakai.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dosis itu aturan pakai, kalau cara pakai itu, apakah diminum, lewat dubur (suppositoria) atau ada juga ditempel,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Alami Efek Samping Obat, Steve Hackett Eks Gitaris Genesis Mendadak Batalkan Konser


Komponen penting yang diperhatikan adalah efek samping misalnya menyebabkan kantuk dan kontra indikasi yakni tidak bisa dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu misalnya ibu hamil.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Kemudian tanggal kedaluwarsa. MGF itu tanggal produksi, kalau EXP itu tanggal kadaluarsa,” ucapnya.


Adapun efek samping muncul tergantung kondisi tubuh masing-masing orang. Namun, apabila minum obat tiga kali sehari sesuai anjuran tim medis, kata dia, efek samping yang muncul masih dalam batas normal dan tidak berbahaya.


“Memang kalau terjadi efek perlu dilaporkan ke tenaga kesehatan dokter/apoteker,” imbuhnya.


Sementara itu, terkait dihentikannya konsumsi obat dalam bentuk sediaan sirop untuk sementara terkait gangguan ginjal akut, ia mendorong masyarakat mengonsumsi obat dalam bentuk tablet. Apabila diberikan kepada bayi, maka tablet tersebut digerus terlebih dahulu sehingga memudahkan dikonsumsi.

Berita Lainnya:
Psikolog: Banyak Quality Time dengan Anak Berdampak Hingga Dewasa


Baik obat sirop dan tablet, kata dia, memiliki khasiat yang sama apabila memiliki kandungan yang sama. Namun, sirop lebih cepat larut dalam tubuh karena memiliki zat tambahan hingga zat pemanis yang memudahkan larut.


Zat tambahan itulah, kata dia, yang saat ini sedang diinvestigasi oleh Kementerian Kesehatan, BPOM hingga Puslabfor dan instansi terkait lainnya terkait gangguan ginjal akut yang menimpa sebagian besar anak-anak berusia di bawah enam tahun.


“Saat ini untuk sementara penggunaan sirop dialihkan menggunakan tablet karena tablet dinyatakan relatif aman karena tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol,” ucapnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi