Rabu, 01/05/2024 - 13:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Muslim Kashmir Buat 16.000 Tembikar Diya Saat Diwali Tahun Ini

ADVERTISEMENTS

ia menerima pesanan massal 16.000 diya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

SRI NAGAR — Seorang pembuat tembikar Muslim asal Kashmir, Mohammed Umar, menerima pesanan tertinggi yang pernah ada. Tahun ini, ia membuat 16.000 lampu tanah (diya) untuk Diwali dengan penuh semangat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Umar mengatakan ia menerima pesanan massal 16.000 diya untuk musim perayaan Diwali ini. Dia harus bekerja sangat keras, untuk memastikan diya yang ia buat bisa dikirimkan tepat waktu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Ayah saya, saudara laki-laki dan saya bekerja sangat keras selama sekitar satu bulan untuk membuat diya. Kami membuat sekitar 500-600 diya per hari dan menyelesaikan pesanan dengan baik dan tepat waktu. Diya ini juga dikirim ke negara bagian lain,” katanya dikutip di New Indian Express, Selasa (25/10).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jaminan Allah akan Memberikan Seluruh Rezeki Setiap Hamba Sebelum Kematian


Ia dan pengrajin lainnya disebut tidak bisa terburu-buru saat membuat diya. Hal ini karena pembuatan tembikar merupakan sebuah seni dan mereka tidak pernah ingin membawa nama buruk pada karyanya, akibat terburu-buru dalam proses pembuatannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Berasal dari Isbher, daerah Nishat di Srinagar, Umar mengatakan ia merasakan kepuasan tersendiri saat mengingat saudara-saudara Hindu merayakan Diwali tahun ini dan menerangi rumah mereka dengan diya yang dibuat olehnya, seorang Muslim.


Selain menghasilkan uang, dia juga berkontribusi dalam memperkuat kerukunan dan ikatan komunal dengan membuat diya untuk Diwali. Diwali, festival cahaya, dirayakan di seluruh negeri dengan semangat keagamaan.


Umar mengatakan ia sebelumnya membuat 500-700 diyas setiap tahun, tetapi tahun ini dia menerima pesanan dalam jumlah besar. “Selain pesanan itu, saya juga membuat diya untuk beberapa pelanggan lain. Saya juga biasa menjual diya di toko saya di daerah Hazratbal di Srinagar,” lanjutnya.

Berita Lainnya:
Kisah Nabi Muhammad SAW Melaksanakan Itikaf, Apa Tujuannya?


Untuk membuat setiap diya memerlukan biaya 2 hingga 5 rupee India dan dijual di pasar seharga 5 hingga 10 rupee per potong. Umar yang merupakan lulusan perguruan tinggi memilih untuk menghidupkan kembali seni gerabah dan tembikar (dekoratif) yang sekarat, alih-alih bekerja di pemerintahan.


“Dahulu kala, lebih dari 600 keluarga di Kashmir terkait dengan perdagangan ini. Tetapi saat ini hanya segelintir yang terlibat dalam pembuatan tembikar,” ujar dia.


Umar mengatakan saat ini ia menghadapi tantangan yang berat untuk menghidupkan kembali kerajinan kuno. Tapi dia bertekad dalam kebangkitannya dan tidak menyerah. Salah satu yang menjadi motivasinya adalah meningkatnya permintaan gerabah akhir-akhir ini. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi