Rabu, 01/05/2024 - 23:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Menjaga Kehormatan Buah dari Rasa Malu

ADVERTISEMENTS

Kebalikan dari malu adalah tidak punya rasa malu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA–Buah dari rasa malu adalah iffah (menjaga kehormatan). Dr Musthafa Dieb Al-Bugha dan Syekh Muhyiddin Mistu dalam bukunya Al-Wafi Syarah Hadist Arbai’in Imam Nawawi menuliskan, barang siapa yang memiliki rasa malu sehingga mewarnai seru seluruh amalannya maka secara otomatis dia akan berlaku iffah (menjaga kehormatan) yang termasuk buahnya juga adalah bersifat wafa (setia).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Al-Ahnaf bin Qais berkata dua hal yang tidak akan pernah menyatu dalam diri manusia untuk selamanya dusta dan meruah. Muru’ah akan melahirkan kejujuran, kesetiaan, malu dan iffah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kebalikan dari malu adalah waqahah tidak punya malu. Ini merupakan sifat tercela karena akan menyeret pemiliknya tenggelam dalam kejahatan dan tidak akan mempedulikan cacian dan hinaan. 

ADVERTISEMENTS


“Sehingga dia berani secara terang-terangan melakukan kejahatan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
5 Rahasia di Balik Asmaul Husna, Nama-Nama Allah SWT yang Agung


Nabi Muhammad dalam hal ini bersabda:


“Setiap umatku akan dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam melakukan kejahatan.”


Orang yang tidak malu kepada Allah dan manusia tidak akan merasa takut untuk berbuat jaha kecuali apabila dihukum dengan tegas dan keras, karena di antara manusia ada yang penakut tapi tidak punya rasa malu. Hal ini tidak mengherankan karena ketiadaan rasa malu adalah penyimpangan dari Fitrah yang lurus.


Untuk itu kewajiban orang tua dan pendidikan dalam masyarakat Islam adalah mengajarkan anaknya dengan sungguh-sungguh sifat malu. Agar dia bisa menempuh jalan pengajaran yang sudah diajarkan mencakup pengawasan perilaku dan perbuatan anak-anak, menjauhkan hal-hal yang bertolak belakang dengan keutamaan mlui. 


Maka dari itu memilih teman yang soleh dan menjauhkan dari teman yang jauh sangat penting. Orang tua haris memberikan arahan untuk memilih buku-buku yang bermanfaat menyembuhkan diri hal-hal yang merusak seperti film, sinetron murahan dan kata-kata kotor.

Berita Lainnya:
4 Gambaran Pengadilan Akhirat yang Diabadikan dalam Alquran


Hadits  tentang dari Abu Mas’ud Uqbab bin Amr Al Anshari Al Badari berkata.Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda. “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari ungkapan kenabian yang pertama adalah jika kamu tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”(HR. Al-bukhari)


Hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa malu itu semuanya baik. Barang siapa yang banyak malunya, maka banyak kebaikannya dan barangsiapa yang sedikit malunya aku memakai sedikit pula kebaikannya. 


Yang tidak boleh dilaksanakan itu adalah malu dalam mengerjakan hukum-hukum agama dan tidak boleh malu dalam mencari kebenaran. Allah Ta’ala dalam surah Al-Ahzab ayat 53 berfirman:


Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” 


 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi