Jumat, 26/04/2024 - 20:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sri Mulyani Minta K/L Habiskan Rp 1.200 T, Berlian Idris Sindir Nasib Faskes BPJS Kesehatan

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Sisa anggaran belanja APBN senilai Rp 1.200 triliun perlu difokuskan kepada sektor kesehatan demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu disampaikan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit Jakarta, Dokter Berlian Idris dalam merespons perintah Menteri Kesehatan Sri Mulyani untuk menghabiskan sisa anggaran belanja APBN 2022 kepada Kementerian/Lembaga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dikatakan Dokter Berlian, sisa anggaran senilai Rp 1.200 triliun salah satunya bisa digunakan untuk menaikkan Tarif Indonesian – Case Based Groups (INA-CBG), yakni besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Yusril Tetap Yakin Gugatan Paslon 1 dan 3 Kandas

“Tarif yang tak pernah naik sejak 2014 ini menyulitkan fasilitas kesehatan dan BPJS sendiri dalam memberikan pelayanan yang baik. Akibatnya rakyat jadi korban, nakes yang disalahkan,” kritik Dokter Berlian dikutip dari akun Twitternnya, Senin (31/10).

ADVERTISEMENTS

Melalui penyaluran anggaran tersebut, masyarakat sebagai pengguna BPJS Kesehatan serta pihak nakes tidak akan perlu memikirkan lagi apakah perawatan kesehatan pasien bisa dibayar atau tidak.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tujuh Orang Tewas Terjebak Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

“Tidak hanya rakyat, nakes pun bahagia bisa menolong tanpa harus memikirkan apakah pasien bisa membayar atau tidak, walaupun batin menjerit dan badan sakit-sakit karena ketidakadilan atas tarif dan beban kerja yang harus ditanggung,” tandasnya.

Hingga akhir September 2022, tercatat belanja negara yang terealisasi baru 61,6 persen dari target Rp 3.106,4 triliun, atau pada praktiknya belanja APBN baru terserap Rp 1.913,9 triliun.

Dengan demikian, masih ada lebih dari Rp 1192 triliun yang harus dihabiskan hingga Desember 2022. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi