Jumat, 10/05/2024 - 21:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan akan Hubungi Putin untuk Perpanjang Kesepakatan Inisiatif Laut Hitam

ADVERTISEMENTS

Bagi Turki kesepakatan Laut Hitam kunci ketahanan pangan dunia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

 BADUNG — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya akan segera melakukan pembahasan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait kesepakatan gandum. Kesepakatan yang akan berakhir pada 19 November tersebut menurut Erdogan perlu diperpanjang kembali demi ketahanan pangan dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


“Kami terus melakukan diskusi perihal ini. Sebenarnya juga tidak ada masalah untuk melanjutkan kesepakatan ini. Begitu saya pulang, saya akan langsung berdiskusi dengan Putin,” ujar Erdogan di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Saat ini kata Erdogan sudah 11 juta ton bijih gandum yang bisa terdistribusi di dunia. Selain gandum, kata Erdogan ia akan memulai membicarakan kemungkinan ekspor pupuk dan amonia dari pelabuhan Ukraina bersama Putin.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Serangan Udara Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina


Menurutnya, dialog secara damai merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun, inisiatif tersebut melibatkan Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB yang menyepakati pembukaan blokade Rusia di pelabuhan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Selama dialog dengan Putin, kita melihat ada sinyal untuk diteruskannya Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam ini,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Pada 22 Juli lalu, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan koridor gandum di Istanbul. Perjanjian itu ditekan di bawah pengawasan PBB dan Turki.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dengan perjanjian tersebut, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari lalu.

Berita Lainnya:
Konflik Iran-Israel Memanas, Kemlu Terus Pantau Kondisi WNI


Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus. Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia.


Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi