Jumat, 26/04/2024 - 21:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina Tuding Rusia Hambat Ekspor Biji-bijian dari Laut Hitam

ADVERTISEMENTS

Ekspor biji-bijian Ukraina tidak akan mencapai target sebesar 3 juta ton

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KIEV — Menteri Infrastruktur Ukraina, Oleksandr Kubrakov, pada Ahad (27/11/2022) malam mengatakan, ekspor biji-bijian Ukraina tidak akan mencapai target sebesar 3 juta ton pada November karena Rusia mencoba membatasi inspeksi kapal di pelabuhan. Pada Oktober, sekitar 4,2 juta ton biji-bijian diekspor dari pelabuhan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Biasanya ada 40 inspeksi sehari, sekarang karena posisi Rusia, pemeriksaan berkurang lima kali lebih sedikit,” kata Kubrakov.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kubrakov mengatakan, 77 kapal mengantre untuk lulus inspeksi di Turki. Sementara kapasitas pengiriman di tiga pelabuhan Laut Hitam hanya digunakan sekitar 50 persen.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina dan melindungi koridor transit dari tiga pelabuhan Laut Hitam dicapai pada Juli. Kesepakatan ini diperpanjang selama empat bulan pada pertengahan November.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ukraina dan Rusia adalah eksportir biji-bijian utama dunia. Mereka sepakat membentuk tim khusus yang akan memeriksa kapal untuk memastikan tidak ada orang atau barang terlarang yang datang atau berangkat dari pelabuhan Ukraina.  Tetapi ekspor Ukraina mulai melambat. Kyiev menuding Rusia enggan untuk mempercepat inspeksi kapal.

Berita Lainnya:
AS Ikut Waspada Menunggu Serangan Balasan Iran

Pada September, Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia dan negara berkembang telah “ditipu” oleh kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang ditengahi PBB. Putin mengatakan, mereka mengirimkan biji-bijian ke negaranya sendiri dan bukan ke negara miskin yang membutuhkan pangan.

Pada Sabtu (26/11)/2022 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan negara-negara sekutu untuk meluncurkan rencana mengekspor biji-bijian senilai 150 juta dolar AS ke negara-negara yang paling rentan terhadap kelaparan dan kekeringan.  Zelenskyy mengatakan, Kiev telah mengumpulkan bantuan sekitar 150 juta dolar AS dari 20 negara dan Uni Eropa untuk mengekspor biji-bijian ke Ethiopia, Sudan, Sudan Selatan, Somalia dan Yaman.

“Kami berencana mengirim setidaknya 60 kapal dari pelabuhan Ukraina ke negara-negara yang paling menghadapi ancaman kelaparan dan kekeringan,” kata Zelenskyy.

Pertemuan pada Sabtu dihadiri langsung oleh perdana menteri Belgia, Polandia dan Lituania, serta presiden Hongaria.  Presiden Jerman dan Prancis serta ketua Komisi Eropa menyampaikan pidato yang ditampilkan melalui video. Pertemuan itu bertepatan dengan hari peringatan tahunan Ukraina untuk Holodomor, atau peristiwa kelaparan era Stalin yang menewaskan jutaan orang Ukraina pada musim dingin 1932-1933.

Berita Lainnya:
Bandara-Bandara di Timur Tengah Beroperasi Kembali, Termasuk di Iran

Inisiatif pengiriman biji-bijian tersebut melengkapi kesepakatan yang ditengahi PBB, yang memungkinkan beberapa pengiriman biji-bijian dari Ukraina melalui Laut Hitam. Zelenskyy mengatakan inisiatif Grain from Ukraine bertujuan untuk menunjukkan bahwa Kiev berkomitmen dengan janjinya untuk mengirim biji-bijian di tengah perang dengan Rusia.

“Ini akan menjadi salah satu kontribusi terbesar bagi stabilitas global, ini adalah sebuah langkah nyata yang sangat diperlukan,” kata Zelenskyy.

Dalam pidatonya, Macron mengumumkan kontribusi sebesar 6 juta euro atau 6,24 juta dolar AS untuk pengangkutan dan distribusi biji-bijian Ukraina oleh Program Pangan Dunia ke Yaman dan Sudan.

“Negara-negara yang paling rentan tidak boleh membayar harga perang yang tidak mereka inginkan. Prancis dan semua mitra kami telah memutuskan untuk menunjukkan solidaritas melalui tindakan,” ujarnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi