Minggu, 05/05/2024 - 00:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Warga Rusia yang Kabur ke Luar Negeri akan Dipajaki Lebih Tinggi

ADVERTISEMENTS

Belum diketahui pasti berapa banyak warga Rusia yang memutuskan hengkang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

MOSKOW – Majelis rendah parlemen Rusia atau dikenal dengan nama Duma tengah menyiapkan undang-undang (UU) untuk menerapkan pajak lebih tinggi kepada warganya yang meninggalkan negara tersebut. Sejak perang di Ukraina pecah pada Februari lalu, banyak warga Rusia memutuskan hengkang ke luar negeri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Benar untuk membatalkan preferensi bagi mereka yang telah meninggalkan Federasi Rusia dan memperkenalkan tarif pajak lebih tinggi untuk mereka. Kami sedang mengerjakan perubahan yang sesuai dengan UU,” kata Ketua Duma Vyacheslav Volodin lewat aplikasi perpesanan Telegram, Ahad (25/12).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Volodin mengungkapkan, dia memahami mengapa banyak warga Rusia yang memutuskan hengkang ke luar negeri. “Mereka yang menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan telah kembali (ke Rusia). Sisanya harus mengerti: sebagian besar masyarakat tidak mendukung tindakan mereka dan percaya bahwa mereka mengkhianati negara, kerabat, dan teman mereka,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Petro: Kolombia tak Mau Punya Hubungan Diplomatik dengan Pelaku Genosida

Belum diketahui pasti berapa banyak warga Rusia yang memutuskan hengkang ke luar negeri. Pada awal Oktober lalu, beberapa media lokal menyebut, terdapat sekitar 700 ribu warga Rusia yang telah memilih melarikan diri ke luar negeri. Hal itu terutama setelah Rusia mengumumkan mobilisasi militer parsial pada September lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lewat kebijakan tersebut, Rusia memerintahkan warganya yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti wajib militer. Moskow hendak mengerahkan mereka dalam pertempuran di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, keputusan untuk mobilisasi parsial bertujuan untuk melindungi Rusia dan seluruh rakyatnya. “Ini untuk melindungi tanah air kita, kedaulatan dan integritas teritorialnya, guna memastikan keamanan rakyat kita dan orang-orang di wilayah yang dibebaskan,” ucapnya, 21 September lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Rusia Bakal Ambil Langkah yang Diperlukan Jika Nuklir AS Muncul di Polandia

Kata-kata “wilayah yang dibebaskan” yang disinggung Putin dalam pernyataannya mengacu pada wilayah Ukraina yang kini sudah berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung selama tujuh bulan. Belum ada tanda-tanda kedua negara akan terlibat dalam negosiasi perdamaian maupun gencatan senjata. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi