Rabu, 01/05/2024 - 15:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Dibekap Krisis, Sri Lanka tak Mampu Rekrut ASN Baru

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Sri Lanka melakukan penghematan anggaran karena masih dicekik krisis

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KOLOMBO – Pemerintah Sri Lanka telah memutuskan untuk menangguhkan perekrutan aparatur sipil negara (ASN). Sri Lanka hendak melakukan penghematan anggaran karena masih dicekik krisis ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebanyak 20 ribu ASN di Sri Lanka pensiun pada akhir Desember lalu. Jumlah itu merupakan rekor karena menembus delapan kali lipat lebih banyak dari angka biasanya. Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memang telah menurunkan usia pensiun dari 65 menjadi 60 tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Kementerian Administrasi Publik Sri Lanka, para ASN yang pensiun tidak akan diganti. Artinya pemerintah tidak akan melakukan perekrutan untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan para ASN terkait. Ranil Wickremesinghe mengungkapkan, krisis ekonomi di negaranya belum berakhir meskipun pasokan bahan bakar, makanan, dan pupuk mulai pulih.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kepala HAM PBB: Penangkapan Mahasiswa AS Pro-Palestina tidak Proporsional

“Masalah kita belum terselesaikan. Kita perlu mengurangi beban utang kita jika kita ingin begerak maju,” kata Wickremesinghe kepada para stafnya, Senin (2/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Mulai awal tahun ini, Sri Lanka akan menggandakan pajak pada pendapatan pribadi dan perusahaan. Hal itu guna menyokong pendapatan negara. Tarif listrik di sana naik 65 persen. Pada Agustus tahun lalu, tarifnya sudah naik sebesar 75 persen.

Berita Lainnya:
Biadab! Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total di Gaza

Sri Lanka perlu mencapai kesinambungan utang sebagai prasyarat mengamankan bailout sebesar 2,9 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF). Sri Lanka sempat mengalami gagal bayar pada April tahun lalu karena perekonomiannya kolaps. IMF telah meminta Sri Lanka memangkas 1,5 juta layanan publiknya yang kuat.

Selain itu, IMF pun menyarankan negara tersebut untuk meningkatkan pajak secara signifikan dan menjual badan usaha milik pemerintah yang merugi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi