Senin, 27/05/2024 - 06:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Survei: Muslim Jadi Salah Satu Minoritas Paling Dibenci di Jerman

Umat Islam di Jerman menjadi sasaran kejahatan rasial dan serangan setiap hari.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BERLIN — Sebuah laporan pemerintah Jerman pada Rabu lalu menyoroti masalah rasialisme anti-Muslim di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (12/1/2023), laporan tersebut menyajikan tentang keadaan rasialisme di Jerman pada konferensi pers di Berlin. Reem Alabali-Radovan, menteri negara untuk migrasi, pengungsi dan integrasi, menekankan penting untuk menyebutkan dan mendiskusikan rasisme anti-Muslim dalam laporan status ini.

Ia menambahkan, isu rasialisme anti-Muslim telah berulang kali muncul selama pembicaraannya dengan perwakilan komunitas Muslim Jerman. Menurut laporan itu, Muslim setelah Sinti dan Roma di antara minoritas yang paling dibenci orang Jerman.

Berita Lainnya:
Wanita Al-Irsyad Ajak Kaum Ibu Bantu Perjuangan Palestina, Begini Caranya  

Berdasarkan sebuah survei, sedikit lebih dari seperlima dari mereka yang ditanya memiliki pendapat negatif terhadap umat Islam. Sepertiga dari narasumber berpandangan jumlah Muslim di Jerman harus dibatasi, dan 27 persen percaya ada terlalu banyak Muslim di Jerman.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Laporan itu juga menunjukkan fakta umat Islam telah menjadi sasaran kejahatan rasial dan serangan setiap hari. Pada 2021, tercatat 732 kejahatan Islamofobia, serta 54 serangan terhadap institusi dan perwakilan Muslim, menurut laporan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Tujuh Adab Pergi Haji

Sebuah negara berpenduduk lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Ini adalah rumah bagi hampir lima juta Muslim.

Negara ini telah menyaksikan meningkatnya rasialisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh propaganda kelompok dan partai sayap kanan, yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan berusaha menimbulkan ketakutan terhadap imigran.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi