Jumat, 26/04/2024 - 17:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Cerita Megawati Protes ke Bung Karno Terima Tamu Warga NU: Kok Pakai Sandal?

ADVERTISEMENTS

Megawati menerima penghargaan Satu Abad NU mewakili Soekarno

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA— Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri turut menghadiri Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (31/1/2023). Dalam acara tersebut, Megawati mewakili Presiden Soekarno yang menerima penghargaan kategori tokoh nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Megawati pun bercerita tentang kedekatannya dengan NU sejak masih usia kanak-kanak. Megawati mengingat pernah memprotes Presiden Soekarno saat menerima tamu rombongan yang menggunakan pakaian Muslim koko, peci, dan sarung, tetapi tidak menggunakan sepatu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Saya orangnya pemerhati, lalu memakai sandal, saya minta ketemu bapak saya karena mau protes. Jadi saya bisik-bisik kepada beliau, katanya kalau mau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu bapak kenapa nggak pakai sepatu?” kata Megawati di Teater Tanah Air TMII, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Presiden Soekarno pun menurut Megawati kemudian terdiam dan bingung, kemudian menyuruhnya untuk keluar terlebih dahulu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Setelah keluar saya tagih, ketika sudah selesai menerima tamu tersebut, jadi beliau bilang lain kali jangan ngomong begitu itu nanti kalau kedengaran ngga sopan,” ujar Megawati menirukan Presiden Soekarno.

Berita Lainnya:
Posisi Tangan Nabi Muhammad ketika Sholat

Ketua Umum PDIP itu pun mengungkap alasan dia memprotes, karena selama ini diajari untuk berpakaian sopan menggunakan sepatu. Oleh Bung Soekarno, dijelaskan jika rombongan tamu tersebut adalah golongan pejuang NU. 

“Terus bapak saya bilang, itu pejuang, kami dari kecil selalu sudah mendengar kata pejuang, pejuang apa itu tadi? Ya itu dari kalangan NU, saya mana mengerti NU itu apa,” ujarnya.

Karenanya, sejak saat itu Megawati sudah familiar  orang-orang yang menghadiri acara resmi tanpa mengenakan sepatu adalah warga NU.

“Jadi makanya setiap kalau lihat, mohon maaf, yang duduk di sini seperti Pak Ma’ruf segala saya sudah nggak panglinglah karena sudah dari dulu saya tahu kalau tamu yang tidak bersepatu itu, sudah pasti adalah orang dari kalangan NU, mohon maaf,” kata Megawati yang kemudian disambut tawa para hadirin.

Megawati menghadiri Anugerah Satu Abad Nahdlatul dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU). Megawati datang sekitar pukul 19.50 di acara yang digelar di Teater Tanah Air Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Berita Lainnya:
Tiga Waktu Terbaik untuk Memohon Ampunan Allah

Kehadiran Presiden kelima RI kali ini dalam peringatan harla NU ini bukan pertama kalinya. Pada peringatan Harlah NU tahun 2022 lalu, Megawati juga hadir meski secara virtual.

Anugerah penghargaan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, beserta tokoh-tokoh lainnya.

Dalam rangka peringatan 1 Abad NU, PBNU menggelar acara “Anugerah 1 Abad NU” kepada institusi dan individu yang memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan.

Pemberian anugerah akan dibagi atas tiga kategori di antaranya, kategori internasional, kategori tokoh nasional, dan kategori internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global yang memiliki kontribusi, pemikiran, atau karya yang memiliki pengaruh luas.  

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi