Senin, 27/05/2024 - 02:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Hikmah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Pemandangan dari Bukit Zaitun menunjukkan orang-orang Palestina berdiri di tembok Kota Tua di kompleks Temple Mount di Kota Tua Yerusalem pada 06 Januari 2023. Hikmah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu tonggak sejarah dalam perjalanan Rasulullah SAW mengemban amanah dakwah. Pendakwah yang juga Presiden Nusantara Foundation Ustaz Imam Shamsi Ali mengatakan peristiwa Isra’ Mi’raj  tidak bisa dilepaskan dari konteks situasi yang mengelilinginya Rasulullah SAW. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Berbagai tantangan dan cobaan silih berganti menimpa Rasulullah SAW. Baru saja boikot bani Hasyim berakhir, Rasulullah SAW kehilangan dua orang yang dicintainya. 

Khadijah sang istri tercinta dan pamannya Abu Thalib wafat. Setelah itu, baru saja rasul kembali dari misi dakwah ke Thaif yang ternyata berakhir dengan resistensi yang menyedihkan. 

Karena itu, masa-masa itu disebut s‘aamul huzni atau tahun kesedihan. Dalam kondisi itu  Allah memperjalankannya (Isra’) dan menaikkannya (Mi’raj) ke tingkat tertinggi (Sidratul Muntaha).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Peristiwa Isra’ Mi’raj benar-benar menggambarkan kekuasaan dan otoritas Ilahi. Nabi Muhammad dalam semua konteks perjalanan ini adalah obyek dalam genggaman Dia Yang Maha mendengar lagi Maha melihat. Dan karenanya ayat tentang Isra dan Mi’raj juga dimulai dengan pernyataan tegas: “Subhana”. Sebuah penegasan akan kemahasempurnaan Allah dalam kuasa dan otoritasnya,” kata Ustaz Shamsi Ali dalam pesan singkatnya yang diterima Republika.co.id pada Sabtu (18/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kisah Perintah Menyembelih Nabi Ismail di Bulan Dzulhijjah

Ustaz Shamsi Ali mengatakan semua yang terjadi dalam peristiwa itu merujuk kepada kuasa Allah. Bahwa Allah SWT yang memperjalankan (asraa) hambaNya. Ustaz Shamsi mengatakan kata hamba (‘abd) selain memang panggilan mulia bagi seorang Mukmin, juga menunjukkan penghambaan mutlak dari seorang hamba yang “laa haula wa laa quwwata illa billah” (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah). 

Bahkan sekeliling peristiwa Isra’ dan Mi’raj sekalipun menurutnya semuanya berada dalam genggaman karunia (keberkahan) Allah (barakna haulah). Ia mengatakan Yerusalem dengan kuasaNya menjadi identik dengan keberkahanNya. Selain memang menjadi kawasan tersubur di antara semua kawasan Timur Tengah (keberkahan bumi). Juga memang diselimuti oleh keberkahan langit dengan dijadikannya tempat bagi mayoritas Rasul dan Nabi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Menurut Ustaz Shamsi, hikmah dari Isra’Mi’raj adalah bahwa Allah dalam memberikan pertolongan kepada hambaNya justru dengan caraNya yang unik dan sering di luar tangkapan nalar manusia. Ia menjelaskan memperjalankan merupakan simbolisasi dari menggerakkan (tahriik) dan mengubah (taghyiir) dari situasi stagnasi yang menyulitkan ke situasi pergerakan dan perubahan (dinamika) yang memudahkan dan menyenangkan.

Berita Lainnya:
4 Tips Sholat Shubuh Tepat Waktu

Pergerakan dan perubahan itulah yang kemudian akhirnya membawa ke arah ketinggian (kemenangan dan kesuksesan) yang membahagiakan. Mi’raj adalah gambaran pendakian menuju kepada maqaam (tempat) kesuksesan tertinggi. 

“Akhirnya Isra Mi’raj berakhir dengan karunia besar dari Allah berupa sholat. Sebuah perintah terpenting dalam Islam sebagai rukun agama. Sekaligus menjadi hadiah terbesar bagi Umat untuk melakukan perjalanan (isra’) menuju kepada ketinggian (mi’raj). Sholat memang ditetapkan sebagai jalan kemenangan yang diikrarkan dengan adzan: hayya alas sholah, hayya alal falah. Maka sholat adalah Mi’rajnya orang beriman,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi