Senin, 20/05/2024 - 03:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kemenperin Ungkap Regenerasi Tantangan IKM Alas Kaki Lokal

 JAKARTA — Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan masalah regenerasi menjadi salah satu tantangan dihadapi industri kecil dan menengah (IKM) pada subsektor alas kaki untuk bisa terus bertahan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Untuk beberapa, regenerasi jadi salah satu masalah juga untuk kelanjutan IKM alas kaki. Mungkin anak-anak muda melihat ini belum jadi hal yang menarik,” kata Kepala BPIPI Syukur Idayati ditemui di sela pameran Jakarta Sneakers Day 2023, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (25/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Namun, Idayati mengungkapkan terus melakukan kampanye dan sosialisasi soal jenama alas kaki lokal dalam banyak kesempatan. Ia bahkan mengatakan terus melakukan sosialisasi hingga ke kampus-kampus untuk memperkenalkan industri persepatuan dan prospeknya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Kami kampanye, sosialisasi bahkan ke kampus-kampus, khususnya ke jurusan desain produk, memperkenalkan industri persepatuan itu menarik dan jadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Kami harap sosialisasi ini juga jadi problem solver (solusi masalah) alas kaki, yaitu dari desainnya,” katanya pula.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Angkasa Pura: Status Bandara Internasional Ditinjau Setelah Lima Tahun

Ada pula IFCC atau Indonesia Footwear Creative Competition yang mengembangkan desain sekaligus mengenalkan dan mempromosikan industri alas kaki lokal kepada masyarakat luas melalui desain, fotografi, dan videografi yang menarik.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

BPIPI juga terus menggalakkan kampanye #IndonesiaMelangkah yang mengajak para pelaku industri alas kaki di Indonesia bersama-sama saling mendukung dan berkolaborasi, salah satu lewat pameran produk alas kaki.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tidak hanya itu, untuk terus mendorong daya saing dan kualitas produk, BPIPI juga memberikan pendampingan teknis untuk mengejar kualitas produk, serta melakukan uji laboratorium untuk menjaga standar mutu, khususnya untuk kepentingan ekspor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Salah satu jenama lokal adalah Kanky yang ikut meramaikan pasar sepatu domestik sejak 2021 lalu. Meski masih jadi pemain baru, CEO Kanky Alfonsus Ivan Kurniadi menilai pasar domestik punya potensi besar untuk berkembang terlebih dengan populasi Indonesia yang besar.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Soal kualitas, Alfonsus menilai jenama lokal kini bisa bersanding dengan jenama internasional. Terlebih kini juga sudah banyak jenama lokal yang diekspor ke pasar luar negeri.

Berita Lainnya:
Mentan Amran Lepas Brigade Alsintan Menuju Merauke

“Meski kami baru setahun setengah, soal kualitas kami bisa kejar. Asal identitas kami jelas, banyak yang bisa bantu soal standardisasi. Ada jalan buat kualitas, termasuk dengan bantuan BPIPI,” katanya lagi.

Alfonsus mengakui beberapa bagian produksi sepatu lokal memang masih menggunakan material impor. Bahkan, ia menyebut sepatu produksinya pun saat ini 10-20 persen komponennya masih diimpor.

Namun, ke depan, ia meyakini material impor seperti outsole pun bisa segera dihasilkan di dalam negeri setelah produksi alas kaki lokal semakin besar. Pasalnya, sudah ada pabrik di Indonesia yang bisa memproduksi outsole akan tetapi perlu ada industri alas kaki yang bisa menyerap produk tersebut untuk menjadi sepatu lokal.

“Perlu niat yang tulus untuk sungguh-sungguh mengembangkan industri ini,” kata dia yang saat ini fokus untuk menyasar pasar domestik.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi