Selasa, 30/04/2024 - 10:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Gaza Krisis Ekonomi, Penjual Takut Hewan Kurban tak Laku

ADVERTISEMENTS

Warga Palestina menikmati pantai di sepanjang Laut Mediterania selama liburan Jumat mereka di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Jumat, 22 Juli 2022.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JALUR GAZA – Sepekan menjelang perayaan Idul Adha, muncul kekhawatiran peternak dan penjual hewan kurban di Gaza, Palestina. Mereka takut krisis ekonomi akibat blokade Israel 16 tahun ini membuat warga tak bisa berkurban sebab tak mampu membeli hewan kurban. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

‘’Peternak dan penjual hewan kurban takut warga Palestina di Gaza tak bisa berkuban karena tak mampu membeli hewan kurban dengan harga tinggi,’’ demikian dilaporkan laman berita Middle East Monitor, Rabu (21/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk mengimbangi kondisi ekonomi Gaza yang memburuk, peternak menurunkan harga hewan kurban yang mereka jual. Padahal harga pakan terus naik, dari 1.600 shekel (444 dolar AS) menjadi 2.300 shekel (638 dolar AS) per ton. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Media Israel: Serangan ke Iran Pakai Misil dari Pesawat Tempur Jarak Jauh

Hewan ternak yang masuk ke Gaza berasal dari Israel dan Mesir, yang sebagian besar memiliki badan besar dan berat timbangannya. Dengan kondisi hewan kurban yang besar maka harga yang harus dibayar juga akan lebih mahal. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Maka, warga yang kebanyakan memiliki dana terbatas mencari hewan kurban yang lebih kecil. Dengan demikian ini sesuai dengan anggaran terbatas yang mereka miliki. Menurut laporan Bank Dunia 2021, Gaza hanya berkontribusi 18 persen ke total ekonomi Palestina. 

Angka ini setengah dari kontribusi yang berlangsung 30 tahun lalu. Industri di Gaza juga mengalami kematina. Angka pengangguran mencapai 45 persen dan tingkat kemiskinan mencapai hampir 50 persen. Gaza bergantung pada transfer uang dari luar.

Berita Lainnya:
Serangkaian Serangan Israel ke Iran, dari Bom Hingga Virus

‘’Warga Gaza menghadapi keterbatasan pasokan air dan listrik, trauma psikologis akibat konflik, dan gerak yang terbatas,’’ demikian laporan Bank Dunia yang dikutip laman berita Aljazirah. 

Jamal Al-Khudari, anggota parlemen Palestina yang mengetuai Popular Committee Against the Blockade, statistik ekonomi Gaza menggambarkan krisis ekonomi di wilayah ini. ‘’Angka yang mengejutkan dan berbahaya.’’

Ia mengatakan, perlu campur tangan internasional. Pertama, blokade terhadap Gaza sepenuhnya dihentikan. Kedua, mesti ada dukungan mengatasi situasi kemanusiaan yang tragis ini. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi