“Banyak orang (termasuk anak-anak) kehilangan nyawa mereka di kapal yang tenggelam itu dalam perjalanan mereka untuk mencari kehidupan yang lebih aman,” katanya. “Sulit untuk tidak bersikap sinis terhadap kondisi masyarakat, bahwa kisah ini telah mencengkeram kita di tengah-tengah krisis pengungsi dan kemanusiaan yang terus meningkat. Banyak orang yang meninggal setiap hari, dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup,” ujar Jeffers.
Sumber: Republika