Minggu, 26/05/2024 - 07:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pesepak Bola Zahra Muzdalifah tidak Homesick di Jepang, Siapkan Video Call Kalau Kangen

 JAKARTA — Masa depan cerah menanti Zahra Muzdalifah. Selama setahun ke depan, ia dipastikan memperkuat Cerezo Osaka Yanmar Ladies.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Itu berdasarkan kontrak yang terjalin antara kedua belah pihak. Zahra salah satu penggawa tim nasional wanita Indonesia. Usianya baru 22 tahun.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Bermain di negeri orang dan jauh dari keluarga menjadi tantangan tersendiri. Terutama menahan rasa rindu. Untungnya Zahra sebelumnya sudah sempat berlatih di negeri Matahari Terbit selama sekitar empat bulan sebelum mendapatkan kontrak. 

“Aku nggak terlalu homesick banget yang lebay ya. Kalau kangen berat, paling video call,” kata Zahra kepada awak media di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Berita Lainnya:
Teguran Nabi Isa Terhadap Ahli Ibadah yang tidak Mau Bekerja untuk Mencari Rezeki

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia justru antusias menyambut tantangan di depan mata. Kontrak dengan klub Jepang merupakan buah kerja keras setelah sebelumnya menjalani pelatihan dalam dua fase di Negeri Matahari Terbit.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Fase pertama sekitar dua pekan. Penampilannya dinilai positif. Pihak Cerezo memintanya untuk terus berlatih bersama mereka selama tiga bulan lagi.

“Semenjak aku pulang dari trial tiga bulan itu, aku tetap berlatih di Asiana (Soccer School) setiap hari, cuma libur hari Minggu aja. Jadi sudah dipersiapkan,” ujar Zahra.

ADVERTISEMENTS

Ia ditempatkan sebagai penyerang. Persaingannya sangat berat. Semua ingin menembus posisi utama.

ADVERTISEMENTS

Zahra mengaku sempat dipasang di tempat lain. Di pelatihan perdana, ia ditaruh di area sayap. Berjalannya waktu, pelatih melihat sang wonderkid lebih maksimal sebagai juru gedor.

Berita Lainnya:
Bukan Sekadar Perang, ini Arti Jihad yang Sesungguhnya

Zahra siap memberikan segalanya. Ia enggan menargetkan berapa gol yang akan dicetaknya. Menurut Zahra, sepak bola adalah permainan tim. Prestasi individu merupakan pilihan kesekian.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi