Rabu, 01/05/2024 - 15:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Telah Menyebar ke Sejumlah Negara, WHO Selidiki Covid-19 Subvarian EG.5

ADVERTISEMENTS

JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak beberapa varian Covid-19, termasuk jenis EG.5 yang kini sedang menyebar di sejumlah negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS). Proses pelacakan menjadi upaya WHO guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya lonjakan baru kasus Covid-19.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“WHO saat ini sedang melacak beberapa varian Covid-19, termasuk EG.5, yang kami publikasikan evaluasi risikonya hari ini. Risiko tetap ada dari varian lebih berbahaya yang baru muncul yang dapat memicu peningkatan kasus dan kematian secara tiba-tiba,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (9/8/2023), dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

EG.5 merupakan subvarian Omicron, jenis Covid-19 yang sangat mudah menular. Selain di AS dan Inggris, EG.5 sudah terdeteksi pula di Cina, Korea Selatan, Jepang, Kanada, serta beberapa negara lainnya. Sebanyak 17 persen kasus Covid-19 di AS saat ini diperkirakan dipicu oleh EG.5.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Penderita Covid-19 Terlama di Dunia Wafat Setelah 613 Hari Sakit, Kena Varian Super-Mutant
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun dalam evaluasi risiko yang dirilis WHO, EG.5 disebut tak terlalu menimbulkan ancaman. “Secara kolektif, bukti yang tersedia tidak menunjukkan bahwa EG.5 memiliki risiko kesehatan masyarakat tambahan dibandingkan dengan garis keturunan keturunan Omicron lainnya yang beredar saat ini,” kata WHO.

ADVERTISEMENTS

Kendati demikian, WHO mengatakan diperlukan evaluasi lebih komprehensif terhadap risiko yang ditimbulkan oleh EG.5. Dalam konferensi pers di Jenewa, Tedros Adhanom Ghebreyesus turut mengumumkan serangkaian “rekomendasi tetap” yang berlaku untuk semua negara mulai 9 Agustus 2023 hingga 30 April 2025.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rusia Tuduh Ukraina Sering Tembak Fasilitas dan Staf Medis

Rekomendasi tersebut mendesak negara-negara untuk terus menerbitkan data terkait Covid-19, termasuk angka kematian dan jumlah kasus. Ghebreyesus menyayangkan banyaknya negara yang tidak melaporkan data Covid-19 ke WHO. Dia mengatakan hanya 11 persen yang melaporkan rawat inap dan perawatan di ICU terkait virus tersebut.

Dalam rekomendasinya WHO turut menyerukan negara-negara agar mempertahankan program vaksinasi Covid-19. Terkait hal itu WHO menekankan pentingnya memastikan akses yang adil terhadap vaksin yang aman dan efektif.

Pandemi Covid-19 telah membunuh lebih dari 6,9 juta orang di seluruh dunia. Total kasus terkonfirmasi mencapai 768 juta. WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada Maret 2020. Status darurat global untuk Covid-19 dicabut WHO pada Mei lalu.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi