Rabu, 01/05/2024 - 19:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter tidak Anjurkan Pasien Kanker Konsumsi Obat Herbal, Ini Alasannya

ADVERTISEMENTS

Tidak sedikit pasien kanker yang mengonsumsi obat herbal tanpa berkonsultasi dengan dokter.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Dokter spesialis bedah onkologi (kanker) dan doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Diani Kartini, SpB(K)Onk, tidak menganjurkan pasien kanker, utamanya yang sedang menjalani pengobatan dan kemoterapi untuk mengonsumsi obat herbal. “Saya tidak menganjurkan (obat herbal),” jelas Diani pada diskusi daring, Jumat (25/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal ini diungkapkanya akibat banyaknya pasien kanker bahkan penyakit lainnya yang menggunakan obat alternatif herbal tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Ia menyebut, meski diklaim memiliki efek anti tumor, sulit untuk mengetahui seberapa besar dosis yang tepat dari obat herbal untuk masing-masing pasien, yang kondisi kesehatannya pun beragam dan tak sama. Selain itu, belum jelas pula efek samping hingga efek toksik yang dapat dihasilkan dari obat herbal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kecanduan Free Fire Sampai Tantrum, Apakah Bocil Pasti Korban Salah Asuh?
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berbeda dengan herbal, resep obat yang diberikan dokter termasuk dosisnya telah dipersonalisasikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tiap pasien. Obat-obatan resmi yang telah beredar, menurut Diani, juga telah melalui berbagai fase pengujian.

ADVERTISEMENTS

“Kalau obat kemoterapi dari dokter itu kan ditakar, diekstrak dan dihitung, obatnya dapat memberi efek toksik setelah dosis berapa miligram. Obat resep dokter yang dikeluarkan itu juga sudah melewati banyak fase pengujian sampai akhirnya ke tubuh manusia, tidak asal diluncurkan apa lagi hanya berdasarkan testimoni pengguna,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Lebih lanjut, Diani memberikan alasan mengapa obat herbal tidak dianjurkan dikonsumsi pasien yang tengah melakukan pengobatan medis dengan dokter. Mengkonsumsi obat herbal bersamaan dengan obat dokter dapat berpengaruh pada hasil perawatan pasien, yang sangat memungkinkan hasilnya menjadi tidak baik.

Berita Lainnya:
Bocil Kecanduan Gim Sampai Tantrum, Problemnya Ada di Pengasuhan atau Gimnya?

“Ada saat ketika obat dokter yang diberikan menjadi tidak ampuh atau tidak memberikan respon, ini akan mempersulit dokter untuk memeriksa kembali apa itu disebabkan oleh obatnya yang kurang tepat atau karena ada intervensi dari obat herbal yang dikonsumsi,” ujar Diani.

Diani mengatakan, bila seorang pasien tidak mencampur pengobatan dengan obat herbal, dokter akan dengan mudah mengetahui takaran hingga kombinasi obat dalam resep selanjutnya yang lebih tepat bagi kondisi kesehatan pasien.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi