Rabu, 22/05/2024 - 05:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Hati-Hati Bapak Ibu, Tren Media Sosial Berbahaya Ini Sering Ditiru Anak-Anak

 JAKARTA — Para orang tua perlu memahami sejumlah tren media sosial yang dianggap berbahaya tengah muncul dan berpotensi memengaruhi anak-anak. Sebuah platform penelitian, SellCell telah mengingatkan bahwa anak-anak muda seringkali mengambil risiko dengan mencoba meniru tren populer di media sosial. Karena itu, SellCell menekankan penting bagi orang tua untuk memantau aktivitas daring anak-anak mereka.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Penelitian telah menunjukkan bahwa hampir 42 persen anak-anak menghabiskan lebih dari empat jam sehari di ponsel, yang membuat mereka sangat rentan terhadap akses konten yang tidak sesuai.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dilansir Express pada Jumat (8/9/2023), beberapa tren media sosial yang dianggap berbahaya dan perlu menjadi perhatian orang tua adalah sebagai berikut:

 

1. Tantangan Borg

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Tantangan ini melibatkan mencampurkan air, vodka, kafein, dan bubuk elektrolit dalam galon dengan tujuan menciptakan minuman yang tahan mabuk. Meskipun beberapa orang mungkin mengira minuman ini tidak berbahaya karena adanya air dan elektrolit, tapi meminum dalam jumlah banyak dapat menyebabkan konsumsi alkohol yang berlebihan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ketum Perbasi Minta Ortu tak Salah Pilih Klub Anak

 

2. Mulut Diselotip Saat Tidur

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Tren ini melibatkan penggunaan selotip untuk menutup mulut saat tidur agar napas hanya keluar melalui hidung. Meskipun dianggap dapat meningkatkan kualitas tidur, ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi, dan bahkan bahaya tersedak.

 

3. Tantangan Blackout

Tantangan ini merupakan salah satu yang paling berbahaya, dengan peserta diajak untuk menahan nafas atau mencekik diri sendiri hingga pingsan. Ini telah menyebabkan beberapa kematian dan mendorong anak-anak yang masih muda untuk mengambil risiko.

 

4. Tren Chroming

Tren ini melibatkan menghirup asap dari benda-benda beracun seperti kaleng aerosol, deodoran semprot, dan lainnya. Meskipun bertujuan menciptakan sensasi sementara, ini dapat menyebabkan risiko kesehatan serius seperti serangan jantung, kejang, koma, dan bahkan cedera fatal.

 

5. Tindik Palsu dengan Magnet

Penggunaan bola magnet kecil sebagai tindik wajah atau lidah palsu dapat berbahaya jika magnet-magnet ini tertelan, karena dapat menyebabkan penyumbatan usus dan ancaman terhadap aliran darah.

 

Berita Lainnya:
Timnas Amin Dibubarkan di Rumah Anies, Surya Paloh tak Hadir

6. Tantangan Benadryl

Tantangan ini melibatkan penggunaan obat alergi Benadryl dalam dosis besar untuk menciptakan halusinasi. Mengonsumsi obat ini dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan gangguan jantung, kejang, koma, atau bahkan kematian.

 

7. Tantangan Cha Cha Slide

Meskipun terlihat seperti tren yang aman, ini melibatkan mengemudi secara sembarangan mengikuti irama lagu Cha Cha Slide, yang dapat menyebabkan kecelakaan yang mengancam jiwa.

 

8. Tantangan Deodoran

Tren ini melibatkan menyemprotkan deodoran pada kulit untuk menciptakan sensasi dingin. Hal ini dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan cedera yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk sembuh.

 

Sarah McConomy dari SellCell menekankan bahwa tekanan untuk mengikuti tren media sosial dapat membuat anak-anak menuruti saja keinginan dari orang lain, sehingga penting bagi orang tua memahami risikonya. Orang tua juga harus terlibat dan mengawasi aktivitas daring anak-anak mereka. Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak di ponsel, semakin besar paparan terhadap konten yang berpotensi berbahaya. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi