Senin, 27/05/2024 - 23:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Mau Berburu Alien, NASA Malah Temukan Planet Ini

 JAKARTA—Para ilmuwan telah membuat penemuan menarik yang berpotensi menjadi terobosan dalam pencarian kehidupan makhluk luar angkasa alias alien. Mereka telah mendeteksi tanda-tanda gas yang hanya dihasilkan oleh organisme hidup di planet air yang jauh. K2-18 b, yang berukuran delapan kali lipat Bumi dan berjarak 120 tahun cahaya dari kita, berada dalam zona layak huni bintang katai di konstelasi Leo. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Super Earth mungkin memiliki kondisi yang tepat untuk mendukung kehidupan K2-18b. Ini dianggap sebagai planet ekstrasurya kelas baru dengan bahan utama kehidupan alien Bumi berukuran delapan kali lebih besar dari Bumi dan berjarak 120 tahun cahaya dari bumi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Planet ini dianggap sebagai dunia ‘Hycean’, kelas planet ekstrasurya yang relatif baru dan memiliki bahan utama untuk spesies asing karena atmosfernya kaya hidrogen dan lautan air. Namun kehadiran sesuatu yang lain, membuat para astronom semakin bersemangat. Sebuah gas yang ‘secara unik terasosiasi dengan kehidupan’ ketika ditemukan di Bumi telah ditemukan di atmosfer K2-18 b, yang dikenal sebagai ‘Bumi super’. Sebab ukurannya lebih besar dari planet bumi, namun lebih kecil dari Neptunus. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Senyawa dimetil sulfida (DMS), sebuah molekul kompleks yang terdiri atas atom karbon, hidrogen, dan belerang, terdeteksi bersama dua gas pembawa karbon, membuat para peneliti merasakan ‘campuran keterkejutan, kegembiraan, dan ketidakpercayaan’. “Di Bumi, hal ini hanya dihasilkan oleh kehidupan,” demikian pernyataan NASA. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Pesawat Luar Angkasa Boeing Starliner Siap Lakukan Penerbangan Berawak Pertama

 

Sebagian besar DMS di atmosfer bumi dihasilkan dari fitoplankton di lingkungan laut. Meskipun ada kegembiraan, para ilmuwan menekankan bahwa diperlukan lebih banyak pengamatan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk mengkonfirmasi keberadaan DMS. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Jika penemuan ini divalidasi, maka K2-18b akan menjadi salah satu planet yang paling mungkin menjadi tempat kehidupan alien, selain Mars dan bulan-bulan es Jupiter dan Saturnus di tata surya. Bumi super juga ditemukan memiliki sejumlah besar karbon dioksida dan metana di atmosfernya. Ini berarti keberadaannya menunjukkan bahwa bumi tersebut layak huni atau bahkan mungkin sudah dihuni. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa K2-18b adalah dunia ‘Hycean’, namun karena kedua gas tersebut dapat diproduksi melalui proses anorganik, maka tidak memberikan bukti adanya kehidupan di luar bumi. Penulis utama penelitian ini, Nikku Madhusudhan, mengatakan bahwa prospek keberadaan DMS di planet ekstrasurya yang jauh sangatlah ‘mengejutkan’. 

ADVERTISEMENTS

“Penemuan kami merupakan perkembangan besar dalam ilmu pengetahuan eksoplanet, khususnya demonstrasi bahwa kita dapat mendeteksi molekul berbasis karbon di exoplanet bermassa rendah di zona layak huni,” kata profesor Cambridge University, Inggris tersebut kepada MailOnline, dikutip Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, kesimpulan lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya lautan di planet ini merupakan kemajuan besar lainnya. Temuan awalnya sangat menarik dan nyata bisa membuat penemuan mendasar.

Berita Lainnya:
Boneka Narwhal Jadi Indikator Zero-G Boeing Starliner

Profesor Madhusudhan menambahkan secara tradisional, pencarian kehidupan di exoplanet terfokus terutama pada planet berbatu yang lebih kecil, namun dunia Hycean yang lebih besar secara signifikan lebih kondusif untuk pengamatan atmosfer.

Adapun pengamatan Webb yang akan datang seharusnya dapat memastikan apakah DMS memang ada di atmosfer K2-18 b pada tingkat yang signifikan. Observatorium milik NASA senilai 10 miliar dolar AS mampu menganalisis komposisi kimiawi sebuah planet jauh dengan menangkap cahaya dari bintang induknya setelah melewati atmosfer planet tersebut menuju Bumi. Gas-gas di atmosfer menyerap sebagian cahaya bintang, namun masing-masing meninggalkan ciri khas dalam spektrum cahaya yang kemudian dapat diungkap oleh para astronom. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi