JAKARTA — Pada awal 1990-an, Super Nintendo Entertainment System, juga dikenal sebagai Super Famicom di Jepang, adalah konsol gim video rumahan pertama, yang mungkin hanya dapat disaingi oleh Sega Genesis.
Konsol ini menjadi rumah bagi beberapa hits terhebat yang pernah diproduksi dan diterbitkan Nintendo, seperti “Super Mario World”, “The Legend of Zelda: A Link to the Past”, “Donkey Kong Country”, dan masih banyak lagi.
Menggunakan mikroprosesor 16-bit yang merupakan gaya saat itu, dilansir Slashgear, Ahad (23/9/2023), Super Nintendo dapat melakukan pekerjaan sprite 2D yang cukup mengesankan.
Namun, untuk pertama kalinya di konsol Nintendo, dan sebagian besar konsol pada umumnya, SNES tidak sepenuhnya diturunkan ke dunia 2D.
Meskipun hanya ada beberapa gim 3D yang sesungguhnya di konsol yang ditenagai oleh Chip Super FX, seperti “Star Fox” dan “Dirt Racer”, gim 2D tersebut dapat mencapai salinan persis 3D yang mengesankan menggunakan senjata rahasia konsol, yakni Mode 7.
Berkat Mode 7, gim mencapai tingkat kecepatan dan estetika yang benar-benar baru.
Dilansir Slashgear, Ahad (24/9/2023), Super Nintendo menampilkan tujuh mode rendering video berbeda, masing-masing menawarkan tingkat detail tampilan berbeda, ditampilkan dalam satu hingga empat lapisan latar belakang.
Sebagian besar gim Super Nintendo menggunakan Mode 1, yang dapat menampilkan sprite 16 warna dan latar belakang pada dua lapisan ditambah sprite empat warna pada lapisan ketiga.
Trik kecil ini adalah kunci dari efek pengguliran paralaks yang Anda lihat di gim seperti “Super Mario World”, di mana elemen latar belakang akan bergulir dengan kecepatan berbeda dari elemen latar depan. Mode 7, bagaimanapun, adalah satu-satunya mode tampilan yang memungkinkan efek visual tingkat lanjut.
Mode 7 memungkinkan Super Nintendo mengambil gambar 2D dan menerapkan efek rendering 3D padanya, seperti bergulir, melengkung, meregang, dan banyak lagi.
Dengan beralih ke Mode 7, gim dapat mengubah salah satu lapisan latar belakangnya menjadi gambar bergerak secara independen, yang dapat digunakan untuk modifikasi gameplay dan tontonan sederhana.
Ditambah lagi, dengan sedikit perubahan kreatif, gambar 2D dapat diubah menjadi tampilan pseudo-3D, dengan sprite 2D bergerak dalam ruang 3D datar. Ini seperti menggelindingkan bola di atas treadmill.
Mungkin dua gim Super Nintendo paling ikonik yang menggunakan Mode 7 adalah gim balapan klasik Nintendo, “Super Mario Kart” dan “F-Zero”.
Kedua gim ini beroperasi dengan prinsip yang sama -gambar 2D dari sebuah trek akan diubah menjadi permukaan 3D yang bergulir, sementara sprite kendaraan akan ditempatkan di atas untuk balapan.
Dengan menambahkan pengubah tabrakan sederhana pada dinding lintasan dan bahayanya, Anda dapat menciptakan ilusi lintasan 3D, meskipun sebenarnya bukan 3D.
Selain gim-gim tersebut, Mode 7 juga digunakan untuk memberikan efek sinematik yang luar biasa di banyak gim Super Nintendo lainnya. RPG seperti “Final Fantasy VI” dan “Secret of Mana” akan menggunakan Mode 7 untuk merender peta dunia luarnya, memberi mereka skala yang jauh lebih besar dari tampilan atas biasa.
“Super Castlevania IV” menampilkan panggung terkenal yang terletak di dalam silinder berputar raksasa; ini juga merupakan hasil Mode 7, yang mengubah gambar latar belakang datar menjadi tabung berputar. Mode 7 bahkan dapat digunakan pada sprite yang bergerak, seperti pertarungan bos melawan Jaws yang mengerikan di “Super Turrican 2.”
Sumber: Republika
