Rabu, 01/05/2024 - 11:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Polusi Udara Meningkat, Dokter Sarankan Pilih Sunscreen Minimal SPF 30

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Polusi udara di Indonesia saat ini sedang meningkat. Bahkan sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Untuk menjaga dari paparan polisi udara juga sinar matahari yang sangat terik, ada sejumlah tips perlindungan kulit dari dokter spesialis kulit berikut ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Vice President Research and Development PT Paragon Technology and Innovation, dr Sari Chairunnisa, SpKK mengatakan kulit kita terpapar bukan hanya dari UV screen tapi juga dari radikal bebas seperti asap. Semua itu ada efeknya ke kulit. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Apalagi menurutnya polusi satu atau dua bulan belakangan, paparannya meningkat. Oleh karena itu, harus menggunakan skin care tepat terlindungi maksimal.

ADVERTISEMENTS

“Sinar UV jangka pendek sunburn, sedangkan efek jangka panjang bisa membuat penuaan, kolagen berpengaruh, skin barrier berpengaruh,” ujarnya dalam acara Press Conference: ” SkinboostTM DNA – Launch of Wardah Future Generation Sunscreen, Rabu (27/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya, penggunaan sunscreen pemakaian harus cukup. Saat polusi di Indonesia meningkat, tidak terlalu mengubah cara penggunaan sun screen, yaitu pilih minimal SPF 30. SPF 30 mencegah 97 persen sinar UVB mencapai kulit. 

Berita Lainnya:
Makin Banyak yang Kena Kanker di Usia Muda, Mengapa Orang Zaman Sekarang Lebih Berisiko?

Matahari adalah sumber vitamin D terpenting dan baik untuk tubuh, namun juga perlu berhati-hati saat kulit terkena paparan secara langsung dalam jangka waktu lama. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini memberikan informasi tentang indeks sinar UV yang menerpa Indonesia beberapa hari terakhir.

Ternyata, banyak wilayah Indonesia yang ditaksir ‘terpanggang; sinar UV ekstrem (ungu) terutama di siang hari, antara jam 10 pagi hingga 4 sore

Namun di sisi lain, rutinitas padat di luar rumah dengan berbagai aktivitas yang terpapar sinar matahari tentu tidak dapat dihindari. Penggunaan sunscreen minimal SPF 30+ setiap 2 jam akan bekerja secara maksimal agar rangkaian skincare yang digunakan dapat efektif memberikan manfaat efektif. 

Sunscreen adalah kunci utama dari penggunaan rangkaian skincare untuk proteksi agar tidak terjadi kerusakan kulit (kulit terbakar, kusam, peradangan jerawat, penuaan dini, bahkan kanker kulit) karena kerusakan kulit sudah mencapai level DNA kulit.

Selain itu, dr Sari menyarankan untuk memilih sunscreen dengan anti polusi dan lainnya. Jangan lupa pilih produk yang sudah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan produk pada toko resmi.

Berita Lainnya:
Vape Bukan Pengganti Rokok, Perasa yang Muncul dari Bahan Kimia dan tak Aman

 

UV Shield sunscreen serum 

Kesadaran konsumen bahwa sunscreen berfungsi untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari sudah cukup tinggi. Namun pemilihan dan penggunaan sunscreen dengan tepat sesuai tipe kulit juga perlu untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanpa white cast. 

Oleh karena itu, bertepatan dengan diselenggarakannya Beauty Science Fest (BSF) 2023, Wardah meluncurkan Wardah UV Shield Airy Smooth Sunscreen Serum dengan inovasi SkinBoost DNATM #DefendSkinBarrierHinggaLevelDNA. Produk sunscreen dengan perlindungan tinggi terhadap sinar UV sampai level DNA ini merupakan hasil riset dan pengembangan oleh global expert dan DNA scientist. 

Sebagai bagian dari daily skincare routine, penggunaan sunscreen secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan efektif mencegah kerusakan DNA. 

“Polusi yang semakin memburuk dan sinar matahari dengan level indeks UV yang terus meningkat mengakibatkan paparannya dapat merusak lapisan kulit terdalam (epidermis) hingga level DNA,” ujar dr Sari.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi